OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 16 September 2018

Atas Nama War on Radicalism, Negeri Rusak pun Dianggap Tiada

Atas Nama War on Radicalism, Negeri Rusak pun Dianggap Tiada



10Berita, JAKARTA - Kapan muncul kata-kata NKRI Harga Mati, anti radikal, dan kata-kata lainnya yang seolah menggambarkan adanya ancaman dari dalam negeri sendiri? Padahal, jauh sebelum itu rasanya bangsa Indonesia hidup tanpa adanya kata-kata tersebut. Majemuk adalah keniscayaan bangsa Indonesia sejak lama.

Jadi kalau Anda tidak percaya, Anda cari di internet, Anda buka dan ketik di situ (Google) akan kapan muncul slogan-slogan NKRI harga mati, kapan muncul slogan-slogan anti radicalism, dan lainnya seperti slogan-slogan sekarang ini dan semua itu muncul tahun 2012 ke belakang. Yang tidak ada sebelumnya. Yang tidak pernah terjadi di Indonesia sebelumya slogan-slogan seperti ini,” demikian kata ustaz Felix Siauw, belum lama ini di Jakarta. 

Untuk apa? Menurut dia untuk supaya ketika mereka melaksanakan penjajahan mereka, mereka bisa bersembunyi di balik war on radicalism ini. 

Persis ketika seperti kemarin, Amerika menghabisi Irak, Amerika menghabisi Aghanistan, dan banyak sekali di situ jiwa yang meninggal dibanding dengan, taruhlah 11/9, tapi itu orang malah melihat seolah-olah perang di Irak itu dilegitimasi, dijustifikasi dengan war on terorism.

“Karena seolah-olah Amerika mengatakan: ‘Tidak ada masalah yang lebih besar di dunia ini daripada war in terorism’. Sama seperti di Indonesia, dibuat war on radicalism itu supaya apa pun yang terjadi, keburukan di negeri ini, semuanya boleh dilegitimasi, semuanya dijustifikasi atas nama war on radicalism,” katanya lagi. (Robi/)

Sumber :voa-islam.com