Gerakan Emak-emak Ini Dukung Penuh Prabowo-Sandi di Pilpres
10Berita, JAKARTA - Adanya upaya maupun persekusi yang dialami oleh wanita, juga ibu-ibu ketika menyuarakan pendapat serta pandangan politiknya tidak membuat sebuah kelompok yang juga terisi ratusan kaum wanita kecil nyali. Bahkan mereka mengakui bahwa akan terus menyuarakan suara sebagaimana keyakinannya, yaitu untuk mengganti Presiden di 2019.
“Kita menyuarakan suara emak-emak yang gemes dengan kondisi negeri ini. Emak-emak harus turun. Jangan diam. Emak-emak harus melek politik.
Jadi saya mohon kepada emak-emak Indonesia, mari kita bergerak bersama,” demikian kata Dewi Herawati, Ketua Umum yang menamakan diri mereka Emak-emak Semok Pejuang Andalan Sejati Prabowo-Sandi (ESPAS),” Sabtu (1/9/2018), ketika hadir di peluncuran buku Prabowo Subianto di Grand Sahid, Jakarta. Dewi beralasan bahwa emak-emak sudah patut turun saat ini sebab juga dilatarbelakangi karena barang-barang bahan pokok yang mahal.
Lihat kan apa-apa saat ini mahal. Jadi, bagaimanapun caranya dapur kita saat ini harus tetap ngebul,” ia menjelaskan.
Dan ini pula alasan ESPAS mendukung Prabowo-Sandi karena dilihatnya tidak ada kemajuan di rezim Jokowi-JK.
Alasan utama kita mendukung Prabowo karena melihat perekonomian, juga kesosialan saat ini. Sebab tingkat perbedaan, sosial misalnya sudah sangat terasa,” katanyanya lagi.
Bahkan ia juga berencanakan gerakan ini hadir di kota-kota besar Indonesia yang lebih banyak lagi. “ESPAS juga akan pelan-pelan menjadi pelopor emak-emak se-Indonesia supaya jangan takut turun untuk menyuarakan suara hati. Dan jeritan kita,” sambungnya.
Selain soal ekonomi, gerakan ini juga mendukung Prabowo karena untuk menghindari dan juga meniadakan kubu-kubuan (kelompok/terkotak-kotak) di antara masyarakat. Menurutnya, apa yang terjadi belakangan ini tentu ini tidak sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika kita. “Bersatu kita teguh, becerai kita runtuh. Jadi ini nampak bercerai kubu A dan bercerainya kubu B. Anak-anak kita juga nampak sudah pecah belah. Menghasut sana, menghasut sini. Musuhan sana dan musuhan sini. Pun dengan ibu-ibu. Jangan sampai nanti ada pula yang berumah tangga juga demikian: suami musuhan sama isteri, dan sebaliknya,” ia menegaskan.
Ia pun yakin dengan dukungannya ke Prabowo-Sandi bahwa keduanya insya Allah akan mengubah apa yang dikeluhkannya tadi.
“Keduanya, Prabowo-Sandi adalah sosok figur yang alhamdulillah bisa menjawab tantangan permasalahan yang ada di negeri ini. Kita yakin dengan dukungan ESPAS ke Prabowo-Sandi: Bismillahhirahmanirrahim,” demikian keyakinannya.
Selain itu, Wakil Ketua dari ESPAS pun tak kalah meyakinkan bahwa Prabowo-Sandi akan melakukan apa yang diharapkan bangsa secara luas. “Tentu kita mendukung karena saya tidak mau negeri yang kaya raya ini dijajah oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Maka dari itu kita perjuangan ini. Jangan sampai kita menjadi kuli di negeri sendiri. Pidato Prabowo itu misalnya, ya, sangat bagus sekali. Kita akan ikuti arahannya,” kata Susi.
Gerakan ESPAS ini nampaknya hampir sama dengan gerakan emak-emak lainnya, sebut saja PEPES yang sudah lebih dulu menyatakan dukungannya ke Prabowo-Sandi. Dukungannya pun lahir dari kegelisahan yanh sama.
Humas dari ESPAS, Sri Kusmawati, yang menyatakan gerakan ini sudah tersebar di beberapa kota di Provinsi Indonesia seperti dari Papua, Riau, Lampung, Jakarta, dan lainnya tidak menampik akan membangun “koalisi” dengan gerakan PEPES
“Kendati gerakan ini belum berusia lama tidak menutup kita akan membangun komunikasi juga dengan gerakan lain seperti dari PEPES. Kita mempunyai visi dan misi yang sama. Kita tahu sekarang kita hanya dipenuhi dengan pencitraan saja. Kamuflase. Ber-mack up saja. Tapi aslinya berjerawat semua,” ujarnya berapi-api.
Ia juga mengajak emak-emak lainnya agar melakukan sikap yang sama seperti ESPAS dan PEPES untuk perubahan lebih baik. “Kami ini bukan orang-oramg yang bodoh, ya, justru kami ini memiliki pemikiran luas dan ingin mengajak ibu-ibu lainnya yang senasib: harga telor naik, cabai, dan lain-lain. ESPAS bisa menjadi jembatan untuk ikut memperjuangkan hal tersebut. Pun secara umum adalah ekonomi/bahan pokok diusahakan turun,” tambahnya harap.
Anggota ESPAS yang hadir tadi di peluncuran buku Prabowo yang berjudul “Paradoks Indonesia” juga datang dari Riau. Adalah Jessica de Rossi atau yang lebih akrab disapa Caca pun sependapat dengan sikap di atas. Namun yang tak kalah membuatnya semangat adalah ketika adanya penolakan oleh Neno Warisman ketika ingin mendaklrasikan tagar 2019 ganti Presiden di tempatnya.
“ESPAS kecewa sekaligus sedih dengan adanya penolakan yang terjadi ke Neno Warisman. Dan kita tidak nyangka kalau ibu Neno akan diperlakukan seperti itu. Itu tentunya sangat tidak bagus sekali bagi saya, sebab tindakan itu seperti tidak mendapatkan keadilanuntuk pemilihan (nanti),” akunua. Melihat hal demikian, setidaknya menurut dia kita tentu sudah siap berjuang semuanya. Kembali bangkit untuk Prabowo-Sandi. Untuk kemenangan. “Kita memberikan semangat kepada bunda Neno. Jangan mundur. Pantang. Maju terus. Sebab prinsip kita adalah kemenangan. Tujuan bersama agar rakyat kecil terbantu dan bisa bangkit kembali Indonesi ini karena ekonomi kita terpuruk. Kita berharap perubahannya terjadi,” harapnya.
Anggota lainnya yang datang dari pulau nun jauh di sana adalah Hj. Nani. Beliau berasal dari Papua. Berharap sama dengan yang lainnya. Ia juga yakin bahwa jika Prabowo-Sandi memenangi Pilpres 2019 mendatang, Indonesia akan kembali menjadi bangsa dan Negara yang cukup disegani oleh bangsa lain.
“Kami yakin betul karena Indonesia mesti di tangan orang-orang tegas. Juga tentunya peduli kepada kita, emak-emak. Selain itu banyak program-program serperti yang ada di Sandi. Walau masih dalam bertahap di Jakarta tapi kita berharap berlaku pula skala nasional. Selain itu soal keamanan,” katanya dengan logat yang khas sekali.
ESPAS adalah gerakan ibu-ibu yang peduli dengan perubahan. Digawangi oleh Dewi, ESPAS tentunya diharapkan mampu membuat hal yang beda di Pilpres nanti. Demikianlah harapan bersama dari para Anggota-anggotanya. (Robi/)
Sumber :voa-islam.com