OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 10 September 2018

Headline KOMPAS Hari Ini: KESEJAHTERAAN WARGA DESA MENURUN

Headline KOMPAS Hari Ini: KESEJAHTERAAN WARGA DESA MENURUN


🔟 Headline koran KOMPAS edisi hari ini, Senin, 10 September 2018

Kesejahteraan Warga Desa Menurun

Laju kenaikan harga barang dan jasa yang harus dibayar warga desa sering lebih tinggi dibandingkan penghasilan yang mereka terima. Pengentasan rakyat miskin di desa pun bertambah berat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pedesaan pada Juli 2018 mencapai 0,82%, lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 0,28% bulan itu. Kenaikan harga bahan makanan mejadi penyumbang terbesar inflasi pedesaan Juli 2018.

Hasil pemantauan BPS atas harga-harga barang di pedesaan di 33 provinsi, nilai tukar petani (NTP) secara nasional turun dari 102,04 pada Juni 2018 menjadi 101,66 pada Juli 2018. Penurunan disumbang oleh turunnya NTP subsektor tanaman pangan, perkebunan rakyat, dan perikanan.

Penelusuran Kompas di sejumlah sentra produksi pangan di Jawa Barat dan Jawa Tengah, serta komoditas ekspor seperti karet dan kelapa sawit di Jambi, Sumatera Utara, dan Kalimantan Tengah, dua pekan terakhir menunjukkan, petani dan warga desa semakin rentan miskin karena kemandirian pangannnya berkurang dan semakin bergantung pada pasar.

Sukarta (46), petani warga desa Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, belakangan semakin jarang menyimpan beras dalam jumlah banyak di rumah. “Cadangan beras paling bertahan satu bulan. Selebihnya, saya beli di pasar atau warung,” ujarnya.

Pengamat ekonomi Universitas Batanghari, Pantun Bukit, menyampaikan dari hasil penelitiannya, tak sedikit warga semakin kesulitan memenuhi kebutuhan pokok dan pendidikan anak-anaknya.

“Cukup banyak mahasiswa dari daerah penghasil sawit dan karet meminta dispensasi pembayaran biaya kuliah karena ekonomi keluarganya sedang terpuruk,” ujarnya.

___
Sumber:
Koran Kompas edisi hari ini, Senin, 10 September 2018

Selengkapnya:
https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20180910/281496457174802