OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 14 September 2018

Pendeta Dituduh Memperkosa, Para Biarawati India Turun ke Jalan

Pendeta Dituduh Memperkosa, Para Biarawati India Turun ke Jalan

Korban melaporkan Uskup Franco Mullackal pada 27 Juni tahun ini atas tuduhan melakukan penyerangan seksual kepadanya selama dua tahun

Times of India

Para biarawati di Negara Bagian Kerala, India, melakukan protes jalanan untuk menentang uskup gereja yang dituduh memerkosa seorang biarawati

10Berita Para biarawati Katolik di India melakukan protes di jalan-jalan Ibu Kota Negara Bagian Kerala, dianggap nekat melanggar kode aturan gereja. Mereka menentang seorang uskup yang dituduh memerkosa salah satu temannya, sesama biarawati.

Demonstrasi jalanan dimulai sejak hari Sabtu dan berlanjut sepanjang akhir pekan di Thiruvananthapuram. Mereka semakin marah setelah seorang politisi melecehkan korban yang berusia 46 tahun dengan menyebutnya sebagai pelacur.

Korban melaporkan Uskup Franco Mullackal pada 27 Juni tahun ini atas tuduhan melakukan penyerangan seksual kepadanya selama dua tahun yang dimulai Mei 2014.

Uskup Mullackal juga membuat laporan kepada polisi, di mana dia mengklaim biarawati yang menuduhnya dan lima biarawati lainnya telah melecehkan dan memerasnya.

Dia membantah tuduhan pemerkosaan. Menurutnya, korban diduga memiliki dendam terhadapnya.

Kasus ini telah memperlihatkan perpecahan yang mendalam di internal gereja Katolik Kerala yang memiliki pengikut hampir 1 juta orang. Negara Bagian Kerala tercatat sebagai salah satu wilayah dengan populasi Katolik terbesar di India.

Sebelumnya, seorang mantan biarawati juga mengungkap dugaan eksploitasi seksual oleh para imam gereja. Namun, kasus terbaru ini telah mendorong publisitas yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mendorong pihak kepolisian melakukan penyelidikan.

Dikutip The Guardian, hari Selasa (11/9/2018), lima biarawati bergabung dalam protes jalanan pada akhir pekan yang diorganisir oleh kelompok-kelompok reformasi Katolik yang mengklaim bahwa sikap tak adil polisi yang menyeret mereka ke dalam kasus ini.

“Gereja tidak memberi kami keadilan,” kata salah satu biarawati, Suster Anupama MJ, kepada Times of India. “Tidak ada polisi atau pemerintah. Kami akan bertarung. Itu adalah gereja yang memaksa kami ke jalanan.”

Kemarahan para biarawati terkait kasus ini pecah pada hari Ahad ketika seorang politisi setempat,  PC George, mempertanyakan motif korban yang baru buka suara setelah lebih dari dua tahun.

“Tidak seorang pun memiliki keraguan bahwa biarawati itu adalah pelacur,” kata George, seorang anggota parlemen setempat. “Mengapa dia tidak mengadu sejak pertama kali?”

Komisi Nasional untuk Perempuan, badan hukum yang mempromosikan hak-hak perempuan di India, menyebut pernyataan politisi itu memalukan dan menuntut polisi melakukan penyelidikan.*

Sumber :