OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 24 September 2018

PKS: Indonesia Harus Jadi Inisiator Ketertiban Dunia

PKS: Indonesia Harus Jadi Inisiator Ketertiban Dunia

10Berita, JAKARTA—Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan Indonesia untuk terlibat dalam upaya ketertiban dunia. Sebab situasi dunia hari ini, dipenuhi dengan konflik di berbagai kawasan.

Hal itu disampaikan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) MPR RI Ahmad Zainuddin dalam Sosialisasai 4 Pilar di Rumah Makan Sederhana, Rawamangun, Jakarta Timur. Sosialisasi 4 Pilar merupakan program MPR RI untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pilar Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

BACA JUGA: Ketika Lagu Indonesia Raya Dinyanyikan, Sikap Kita Harus Bagaimana Sih?

“Di mana peran kita, Indonesia hari ini terhadap masalah-masalah dunia, termasuk dunia Islam. Konflik dimana-mana. Dunia sedang tidak tertib dan damai,” ujar Zainuddin.

Menurut Zainuddin, Indonesia seharusnya tidak cukup hanya sebagai partisipan dalam berbagai forum internasional. Tapi lebih dari itu, menurut politisi PKS ini, Indonesia harus proaktif dalam mempelopori upaya perdamaian di dunia. Dia mencontohkan, kurangnya peran Indonesia dalam tragedi kemanusiaan di Rohingya, yang notabene tragedi tersebut terjadi di wilayah ASEAN.

“Tragedi itu masih terjadi sekarang. Dulu, Presiden Soekarno tidak hanya aktif di forum internasional, tapi juga membawa Indonesia sebagai inisiator ketertiban dunia melalui Konferensi Asia Afrika dan Gerakan non-blok. Ini amanat pembukaan UUD,” imbuhnya.

BACA  JUGA: Kiai Ma’ruf Amin – Sandiaga Uno, 2 Orang Hebat Pendamping Calon Presiden Indonesia

Menurutnya, peran Indonesia sebagai inisiator ketertiban dunia saat ini tidak tampak. Pemimpin Indonesia di masa akan datang, lanjut dia, harus memiliki dan melakukan terobosan untuk membawa Indonesia sebagai aktor diperthitungkan dalam ketertiban dunia.

“Tidak cukup sebagai peserta konferensi. Sebagai bangsa besar, Indonesia seharusnya menjadi aktor penting diperhitungkan di dunia. Menjadi leader dunia Islam sebagai kekuatan kelima selain Amerika, China, Rusia dan Eropa,” pungkasnya. []

Sumber : Islampos.