Suara Jokowi Terus Merosot akibat Tagar 2019 Ganti Presiden
10Berita, JAKARTA - Peneliti Network for South East Asian Studies (NSEAS), Muchtar Effendi Harahap (MEH) mengatakan bahwa sejauh ini dan beragam lembaga survei menilai elektabilitas Jokowi di mata publik dari waktu ke waktu menurun atau merosot bahkan terjun bebas.
Pada 2015, elektabilitas Jokowi sekitar 54 persen, setahun kemudian (2016) sekitar 50 persen, kemudian terjun rata-rata sudah di bawah 40 persen (2017),” demikian katanya, melalui siaran pers yang dikirim ke redaksi voa-islam.com, kemarin (9/9/2018).
Bahkan menurut dia hasil survei Media Survei Nasional (Median) di April 2017 menunjukkan, elektabilitas Jokowi hanya 36,9 persen, Oktober 2017 menurun 36,2 persen. “Kini 2018 lebih merosot lagi. Hasil survei Lembaga Survei Orkestra (April 2018) menunjukkan, elektabilitas Jokowi hanya 24,38 persen.”
Dalam survei yang dirilis Indonesia Network Election Survei (INES) pun Jokowi disebutnya hanya mendapat suara 27,7 persen. Di lain pihak, LSI menemukan elektabilitas Jokowi lebih tinggi yakni 46,0 persen.
“Namun, LSI mengakui, angka ini belum aman bagi Jokowi sang Petahana (Incumbent) karena masih di bawah 50 persen.” (Robi/voa-islam.com)
JAKARTA (voa-islam.com)- Peneliti Network for South East Asian Studies (NSEAS), Muchtar Effendi Harahap (MEH) mengatakan bahwa sejauh ini dan beragam lembaga survei menilai elektabilitas Jokowi di mata publik dari waktu ke waktu menurun atau merosot bahkan terjun bebas. “Pada 2015, elektabilitas Jokowi sekitar 54 persen, setahun kemudian (2016) sekitar 50 persen, kemudian terjun rata-rata sudah di bawah 40 persen (2017),” demikian katanya, melalui siaran pers yang dikirim ke redaksi voa-islam.com, kemarin (9/9/2018).
Bahkan menurut dia hasil survei Media Survei Nasional (Median) di April 2017 menunjukkan, elektabilitas Jokowi hanya 36,9 persen, Oktober 2017 menurun 36,2 persen. “Kini 2018 lebih merosot lagi. Hasil survei Lembaga Survei Orkestra (April 2018) menunjukkan, elektabilitas Jokowi hanya 24,38 persen.”
Dalam survei yang dirilis Indonesia Network Election Survei (INES) pun Jokowi disebutnya hanya mendapat suara 27,7 persen. Di lain pihak, LSI menemukan elektabilitas Jokowi lebih tinggi yakni 46,0 persen.
“Namun, LSI mengakui, angka ini belum aman bagi Jokowi sang Petahana (Incumbent) karena masih di bawah 50 persen.” (Robi/)
Sumber :voa-islam.com