UAS Marah Besar ! UAS Jawab Keras Tuduhan GP Ansor Terhadapnya. Ini Kata Pedas UAS
10Berita, Banyaknya persekusi atau intimidasi yang terjadi ketika menjelang perhelatan politik yakni pilpres ditahun 2019. Tidak main-main intimidasi dan ancaman juga melanda kalangan para ulama salah satunya ialah dai kondang dari pekanbaru Ustad Abdul Somad.
Ustad Abdul Somad ( pojoksatu.id )
Ustad lulusan Al-azhar kairo itu baru-baru ini namanya banyak dibahas karena mendapat perlakuan yang tidak pantas di negara yang bersistemkan demokrasi. Ketika ingin berceramah dibeberapa daerah dipulau jawa dan salah satunya jepar, namun UAS memposting sebuah status disalah satu akun resminya dan membatalkan ceramhnya. UAS tampak membeberekan kenapa ia membatalkan ceramah yang telah dijadwalkan tersebut.
harianriau.co
Banyak bertebaran isu bahwa penolakan UAS berceramah diberbagai daerah ternyata karena ada sekelompok orang yang menyatakan bahwa UAS adalah kelompok HTI. Dimana HTI telah resmi dibubarkan oleh pemerintah karena dianggap mengancam kedaulatan pancasila.
Tuduhan bahwa UAS tersebut adalah HTI datang dari ormas terbesar di Indonesia yakni GP Ansor. Mereka menyatakan bahwa UAS memiliki rekam jejak digital yang membuktikan bahwa UAS pernah menyatakan harus berbaiat kepada khilafah.
Namun dalam sebuah wawancara di stasiun televisi, nampak UAS seakan marah besar. Lulusan S2 Maroko tersebut membantah dengan keras bahwa ia adalah anggota HTI. Ia menyatakan ia hanyalah seorang pendakwah bebas yang diundang oleh HTI atau Hizbut Tahrir Indonesia.
hidayatullah.com
Lelaki berdarah batak itu juga menyatakan dengan tegas kepada sebagian kelompok yang menuduhnya termasuk faham yang telah dibubarkan oleh pemerintah. Ia menyatakan dalam bentuk klarifikasi bahwa ia sudah mengklarifikasi lewat upacara bendera, diklarifikasi dalam bentuk video dan yang lainnya, namun tetap juga dituduh HTI. UAS lantas mengucapkan orang itu maunya apa.
Yaqut cholil Ketua Umum GP Ansor ( pojoksatu.id )
Pojoksatu.id ( 11/09/2018 ) “Bolak-balik isu Hizbut Tahrir dari dulu, sudah berapa kali diklarifikasi. Saya bukan anggota Hizbut Tahrir. Saya pendakwah bebas yang diundang oleh Hizbut Tahrir dalam acara besar mereka dan undangannya umum,” imbuhnya. “Sudah diklarifikasi lewat upacara bendera, diklarifikasi lewat video kita di dalam hutan mengajar anak-anak, gak juga. Ini orang mau apa?,” pungkas UAS.
Sebelumnya UAS juga pernah ditolak di bali dan persekusi disana, namun sampai saat ini masalah tersebut belum selesai-selesai sampai saat ini. Seharusnya pihak kepolisian harus peka dengan masalah-masalah yang seperti ini. Jangan ada tebang pilih ketika menjalankan hukum karena Indonesia katanya adalah negara hukum yang terkadang jauh dari panggang.
Sumber :UC News