Beberapa Fenomena Setelah Gempa Mengguncang Palu
10Berita, Gempa bumi yang terjadi di Palu-Donggala mempunyai kekuatan 7,4 Skala Richter menarik perhatian rakyat Indonesia, karena ada beberapa fenomena tak terduga yang terjadi saat gempa terjadi:
Amplifikasi Gelombang di teluk
Menurut pernyataan Wahyu W. Pandoe, seorang Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT, gempa yang mengguncang Donggala mempunyai energi sekitar 2,5x10^20 Nm yang setara 200 kali bom atom di Hiroshima.
kumparan.com
Gelombang tsunami yang dihasilkan sebagai akibat pergerakan sesar geser atau pergerakan bumi geser, bukan akibat sesar turun.
2. Longsor Sedimen Dasar Laut Penyebab Tsunami
Pada sebelah barat Sulawesi tengah, getaran gempa bumi memengaruhi akumulasi sedimen yang berada di dasar laut. Sedimen yang terdapat di Teluk Palu adalah penumpukan sedimen yang berasal dari sungai dan belum mengendap sempurna. Sehingga saat gempa terjadi sedimen tersebut longsor ke dasar laut.
https://anamariana04.files.wordpress.com/2015/12/2.jpg?w=640
Longsoran pada kedalaman 200-300 meter tersebut menjadi penyebab tsunami di Palu. Namun, menurut para ahli geologi skenario longsor masih sebatas spekulasi, karena perlu adanya penelitian lebih lanjut di lapangan secara detail.
3. Likuifaksi
Setelah gempa terjadi, beredar sebuah video berdurasi 2 menit yang sedang viral memperlihatkan pergerakan tanah yang menghanyutkan rumah warga dan pepohonan.
http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/muncul-lumpur-di-sigi-pascagempa-di-palu-dan-donggala_20180930_181037.jpg
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat data Informasi dan humas BNPB, fenomena dalam video tersebut dinamakan Likuifaksi.
http://atmaja.staff.umy.ac.id/files/2010/11/blog-gambar4.jpg
Dimana tanah yang tadinya padat berubah bentuk menjadi lumpur dan menjadi lemah dan tidak bisa menopang rumah-rumah dan pepohonan diatasnya sehingga memicu terjadinya longsoran.
Sumber: sains.kompas.com/read/2018/10/01/120120623/4-fenomena-tak-terduga-yang-terjadi-saat-gempa-palu-dan-lombok