Referensi pihak ketiga
Referensi pihak ketiga
Referensi pihak ketiga
Saat nilai tukar semakin melemah beberapa waktu lalu, seperti yang dilansir banyak media, salah satunya cnnindonesia dotcom (6/9), Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengimbau supaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para penyelenggara negara lainnya segera menukarkan uang dollar Amerika Serikat ke dalam rupiah. Menurut dia cara itu bisa membantu mengatrol nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, yang saat ini sedang melemah.
Tak cuma menyarankan, Sandi juga turut menukarkan uang dollar AS miliknya ke dalam rupiah. Bahkan tanpa sungkan Sandi tak berkeberatan aksinya itu dianggap sebagai bentuk pencitraan.
"Saya melakukan secara simbolis (tukar dollar) kayaknya perlu pencitraan seperti ini, kalau politisi bilangnya kan pencitraan, ya pencitraan," ujar Sandiaga
Meski banyak dituduh sebagai pencitraan toh ternyata aksi dan saran Sandi tersebut menuai dukungan yang tidak kecil.
Seperti yang dilansir detik dotcom (15/10), guna membantu rupiah, Dato Sri Tahir, pengusaha nasional yang juga salah satu orang terkaya Indonesia hari ini menukar dolar AS dan dolar Singapura ke rupiah senilai Rp 2 triliun. 
Hebatnya, uang yang dia tukarkan tersebut asli dari kantong pribadinya sendiri dan bukan dana perusahaan.
Usai melakukan penukaran, Tahir bertemu langsung dengan Gubernur BI Perry Warjiyo guna sampaikan bukti bahwa dirinya sudah menukarkan dolarnya ke rupiah.
Kurang lebih, besaran Dolar yang ditukar, meliputi US$ 93 juta, dan SG$ 55 juta.
Lalu siapa sebenarnya Tahir ini? Tahir adalah laki-laki asli Surabaya yang masuk 10 besar daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2018. Jumlah kekayaan Tahir saat ini tercatat sebesar US$ 3,5 miliar atau setara dengan Rp 51,8 triliun (kurs Rp 14.800). 
CEO Mayapada Group ini sukses mengelola perusahaan miliknya sejak puluhan tahun lalu. Perusahaannya meliputi sejumlah unit bidang usaha seperti perbankan, TV berbayar, media cetak, properti, hingga rumah sakit.
Masih diberitakan detik dotcom, pria terkaya Indonesia itu dulunya seorang anak penyewa becak yang miskin. Dilahirkan 26 Maret 1952, ia mengaku hidup dari keluarga tak mampu. Bahkan dia tinggal di rumah kontrakan di Surabaya.
"Lebar rumah saya berapa kira-kira 3,5 meter atau 4 meter sama panjang. Orang tua saya kerjaannya sebagai penyewa bec
k," ujar Tahir.
Akankah aksi Tahir ini akan mendongkrak popularitas Sandi, bahwa apa yang disarankan dan dilakukannya benar-benar dijalankan orang terkaya Indonesia? Lalu siapa lagi yang akan mengikuti jejak Tahir? Semoga saja akan banyak orang-orang kaya Indonesia yang menukar dolar ke rupiah untuk mendongkrak nilai tukar mata uang kebanggaan kita.
Referensi pihak ketiga
Sumber : UC News