Ekonomi terpuruk, Kurs Rupiah Memburuk. Jokowi Diminta Mundur daripada Dunia Usaha Hancur
10Berita, Anjloknya nilai tukar rupiah ke level Rp 14.700 per dolar AS adalah catatan terburuk pengelolaan ekonomi sepanjang orde reformasi.
Dulu tahun 2015, Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pernah diuji. Pasalnya, kondisi ekonomi saat ini mengalami perlambatan dan nilai tukar rupiah anjlok terhadap dolar (USD).
Di tengah persoalan itu, Presiden Jokowi juga menghapus syarat tenaga kerja asing bisa berbahasa Indonesia. Hal ini sontak menuai reaksi dari berbagai kalangan.
Menariknya, Effendi Simbolon yang notabene kader PDIP, partai pengusung dan pendukung Jokowi-JK, justru melancarkan kritik keras kepada Jokowi. Tak tanggung-tanggung, anggota Komisi I DPR itu bahkan meminta Jokowi mundur dari jabatan Presiden karena tak bisa mengatasi masalah ekonomi dan menghapuskan syarat bisa bahasa Indonesia bagi tenaga kerja asing.
"Lebih baik Jokowi turun takhta karena tidak bisa menyelesaikan masalah ekonomi. Presiden seharusnya mampu menyelesaikannya bukan menterinya," kata Effendi di gedung DPR, Senayan, JakartaSelatan, Selasa (1/8) kemarin.
Dia menegaskan, penghapusan syarat bisa bahasa Indonesia itu akan membuat tenaga kerja asing, salah satunya dari China, akan membanjiri tanah air. Hal itu justru akan merugikan warga Indonesia.
Jika tidak berhasil, lanjut Panji, semestinya Jokowi legowo menyerahkan jabatannya kepada orang yang lebih handal menguasai dan mengerti soal perekonomian Indonesia di Pemilu 2019. [rus]
Sumber : Konfrontasi