Sandiaga Minta Kepala Daerah Dalam Koalisi, Fokus Urus Pembangunan Wilayahnya
10Berita, Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) yang juga Founder KAHMIPreneur, Kamrusammad melalui KAHMI untuk kemanusian memberikan secara simbolis bantuan korban bencana gempa Lombok yang dihadiri juga oleh tokoh entrepreneur nasional Sandiaga Uno di Jakarta, Minggu (26/8). Sammad mengatakan, untuk membantu pemulihan korban bencana gempa Lombok KAHMI juga melakukan penggalangan dana dengan menggelar Konser Amal Bencana Lombok yang menghadirkan artis-artis asal Lombok seperti Dik Doang, Joni Iskandar dan masih banyak artis lainnya. Ia berharap konser ini bisa mengumpulkan dana yang cukup untuk membantu saudara di Lombok dan selain itu KAHMI juga siap membantu dengan program lainya. AKTUAL/Ahmad Warnoto
Bantul, Aktual.com – Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Salahuddin Uno, meminta para kepala daerah yang berada di dalam partai koalisinya fokus mengurusi pembangunan di wilayah masing-masing.
“Bagi kami kepala daerah yang terpilih kemarin fokus untuk mengurusi, melayani publik, mengurus pembangunan di wilayah masing-masing,” kata Sandiaga di sela berkunjung ke Pasar Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (12/10).
Hal itu dikatakan Sandi menanggapi pernyataan awak media mengenai adanya kepala daerah yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), bahkan mengadakan deklarasi dukungan kepada salah satu pasangan.
Menurut Sandi, ranah pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2019 itu berada di tangan Prabowo-Sandi sebagai capres-cawapres, sementara kepala daerah yang terpilih itu membawa amanah rakyat, sehingga harus membangun wilayah masing-masing.
“Harus bertanggungjawab meningkatkan pelayanan publik, tidak harus menjadi anggota tim pemenangan kita, kita ingin mereka fokus, tapi seandainya mereka ikut tim pemenangan baik dari pihak lawan ataupun netral, itu adalah hak politik masing-masing,” katanya.
“Dan itu nanti ada mekanisme sendiri yang akan mengatur. Saya tidak menyatakan itu (menjadi anggota tim pemenangan) boleh, itu masing-masing partai yang akan mengatur. Kami fokus membenahi ekonomi kita,” katanya.
Selain kepala daerah, katanya, bupati dan wali kota juga harus fokus mengurus masyarakat, mengurus pembangunanya di wilayah masing-masing dan tidak mengurusi pilpres yang justru bisa berdampak perpecahan pada rakyatnya.
“Setiap bupati fokus dalam pembangunan dan jangan ikut dalam Pilpres, karena Pilpres berpotensi memecah belah rakyat sendiri, jadi ini yang menjadi penekanan kita,” katanya.
“Jadi kita tidak menginginkan para kepala daerah yang ada di tim Prabowo-Sandi itu ikut mengurusi pilpres karena akhirnya menyita waktu mereka untuk mengurusi layanan publik dan layanan kepada masyarakat,” katanya.
Ant.
(Zaenal Arifin)
“Bagi kami kepala daerah yang terpilih kemarin fokus untuk mengurusi, melayani publik, mengurus pembangunan di wilayah masing-masing,” kata Sandiaga di sela berkunjung ke Pasar Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (12/10).
Hal itu dikatakan Sandi menanggapi pernyataan awak media mengenai adanya kepala daerah yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), bahkan mengadakan deklarasi dukungan kepada salah satu pasangan.
Menurut Sandi, ranah pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2019 itu berada di tangan Prabowo-Sandi sebagai capres-cawapres, sementara kepala daerah yang terpilih itu membawa amanah rakyat, sehingga harus membangun wilayah masing-masing.
“Harus bertanggungjawab meningkatkan pelayanan publik, tidak harus menjadi anggota tim pemenangan kita, kita ingin mereka fokus, tapi seandainya mereka ikut tim pemenangan baik dari pihak lawan ataupun netral, itu adalah hak politik masing-masing,” katanya.
“Dan itu nanti ada mekanisme sendiri yang akan mengatur. Saya tidak menyatakan itu (menjadi anggota tim pemenangan) boleh, itu masing-masing partai yang akan mengatur. Kami fokus membenahi ekonomi kita,” katanya.
Selain kepala daerah, katanya, bupati dan wali kota juga harus fokus mengurus masyarakat, mengurus pembangunanya di wilayah masing-masing dan tidak mengurusi pilpres yang justru bisa berdampak perpecahan pada rakyatnya.
“Setiap bupati fokus dalam pembangunan dan jangan ikut dalam Pilpres, karena Pilpres berpotensi memecah belah rakyat sendiri, jadi ini yang menjadi penekanan kita,” katanya.
“Jadi kita tidak menginginkan para kepala daerah yang ada di tim Prabowo-Sandi itu ikut mengurusi pilpres karena akhirnya menyita waktu mereka untuk mengurusi layanan publik dan layanan kepada masyarakat,” katanya.
Ant.
(Zaenal Arifin)
Sumber : Aktual