10Berita, Serang – Peserta aksi Reuni Akbar 212 dari Banten mengaku kesulitan mendapatkan bus yang bisa disewa untuk mengangkut peserta aksi ke Jakarta. Sejumlah perusahaan otobus banyak yang menolak tanpa alasan yang jelas. Bahkan, busa yang sudah setuju disewa mendadak membatalkan.
“Yang kesulitan saat ini kita kendaraan, karena PO kendaraan yang disewa saja sudah sulit. Tidak tahu dari sisi kenapa. Tapi mereka banyak yang tidak mau, dan akhirnya kita ambil dari luar. (Soal ada yang menghalangi) wallahua’lam,” kata KH. Enting, Pimpinan Ponpes Al Islam Cipocok, Kota Serang kepada wartawan, Rabu malam, 28 November 2018.
“Kalau reuni 212 pertama dan aksi 212 itu mudah (dapat mobil). Nah, saat ini sulit meskipun duit kita bawain. Kita butuh 10 mobil misalnya, ketika mereka (tahu akan mengangkut aksi 212 ke Jakarta) mereka tidak mau,” sambungnya.
Enting mengimbau, kepada pihak yang tidak setuju dengan Aksi Reuni Akbar 212, tidak perlu melakukan upaya untuk mempersulit atau melarang warga yang ingin ikut aksi 212.
Setiap aksi yang dilakukan umat Islam, lanjut Enting, sudah terbukti selalu berjalan lancar dan tidak pernah terjadi aksi anarkistis. Bahkan, rumput yang ada di Jakarta pun tak boleh terinjak oleh peserta aksi.
“Ya sudahlah kalau kami hanya sebatas begini (memperjuangkan keyakinan). Persepsi yang salah itu dirubahlah. Jangan kemudian kita, orang yang selalu memperjuangkan Islam selalu dipersepsikan orang yang radikal, orang yang intoleran, orang yang tidak Bhineka Tunggal Ika. Kita semua adalah dalam rangka menjaga keutuhan bangsa dan bernegara. Kita NKRI,” paparnya.
“Jangan diadang-adang, jangan dilarang larang dan sebagainya. Ya selama ini kita menciptakan keamanan 212 yang pertama juga aman damai. Rumput aja tidak ada yang keinjak. Reuni yang pertama juga aman damai, tidak ada rumput yang terinjak. Insya Allah kita jamin reuni tahun ini pun akan tercipta aman dan damai,” pungkasnya.(Rus)
Artikel ini tidak mewakili pandangan UC
BACA SUMBERLAPORKAN