OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 23 November 2018

Paket Kebijakan Ekonomi Banjir Kritik, Buat Rupiah Menukik

Paket Kebijakan Ekonomi Banjir Kritik, Buat Rupiah Menukik

Petugas menunjukan uang pecahan kecil di salah satu gerai perbankan di lapangan IRTI Monas Jakarta, Selasa (22/5). Bank Indonesia bekerja sama dengan 13 bank menyelenggarakan layanan penukaran uang pecahan baru yang berlangsung hingga Kamis (25/5) dalam rangka menyambut lebaran 2018| AKURAT.CO/Dharma Wijayanto

10Berita , Pergerakan Rupiah pasca libur cenderung berbalik melemah. Adanya sentimen negatif dari dalam negeri dimana mulai adanya sejumlah kritikan terhadap Paket Kebijakan XVI yang dinilai tidak akan mampu menaikkan angka pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatnya defisit neraca transaksi berjalan serta penundaan proyek nasional LRT ditanggapai negatif.
Padahal Bank Indonesia (BI) mengatakan defisit tersebut masih tergolong aman dan sehat karena impor untuk belanja modal masih lebih tinggi ketimbang impor konsumsi. Di sisi lain, mulai adanya sentimen positif dari Italia terkait penyusunan anggaran yang berimbas pada terapresiasinya EUR turut direspon positif sehingga pelaku pasar beralih ke mata uang tersebut.
" Di perkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran 14.610-14.575," kata Analis CSA Research InstituteReza Priyambada di Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Laju Rupiah yang mulai kembali melemah seiring adanya sejumlah sentimen negatif diperkirakan berpeluang kembali melanjutkan pelemahannya. Adanya kenaikan EUR membuat pelaku pasar beralih ke mata uang tersebut.
Di sisi lain, masih adanya sentimen dari perang dagang AS dan Tiongkok serta antisipasi gagalnya titik temu kesepakatan dagang antara keduanya dalam pertemuan G-20 Summit membuat laju USD masih bertahan. Diharapkan sentimen dari dalam negeri bisa kembali positif untuk menahan pelemahan Rupiah.
" Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiahkembali melemah," pungkasnya.[]

Sumber : AKURAT.CO