OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 04 November 2018

Sebut Strategi Lawan Adopsi Trump, Rommy Dilaporkan

Sebut Strategi Lawan Adopsi Trump, Rommy Dilaporkan


10Berita  – Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) dilaporkan ke Bawaslu atas pernyataannya soal Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut lawan politiknya memakai strategi Donald Trump pada kampanye Pilpres AS. Selain Rommy, Jokowi ikut dilaporkan sebagai pihak terkait.
“Pada 31 Oktober, Pak Rommy mengeluarkan statement di media massa yang intinya menuduh Pak Prabowo-Sandi dalam kampanye pilpres-nya mengadopsi strategi Donald Trump,” kata kuasa hukum pelapor, Hendarsam Marantoko, di Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).
“Kita menduga bahwa selaku anggota tim kampanye pasangan calon, maupun Pak Jokowi, maupun Rommy telah melakukan penghasutan atau penghinaan terhadap tim Prabowo-Sandi yang kami dituduh men-downgrade pasangan lawan. Karena seperti kita ketahui bersama menyematkan Donald Trump kepada pihak pihak tertentu ini sentimennya negatif ya, tidak baik buat siapa pun juga,” imbuhnya.
Pelapor dalam kasus ini adalah Burhanudin. Menurut Hendarsam, Jokowi ikut dilaporkan dalam kapasitas sebagai capres nomor urut 01, yang disebut Rommy memberi pernyataan soal strategi soal Donald Trump.
Sedangkan Rommy dilaporkan dalam kapasitas sebagai anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019.
“Entah itu yang tuduhan itu berasal dari Pak Jokowi, Pak Jokowi juga kita laporkan selaku pasangan calon,” kata Hendarsam.
Rommy dan Jokowi dilaporkan atas dugaan melanggar Pasal 280 dan Pasal 521 UU Pemilu. Diduga terdapat pelanggaran pemilu mengenai penghasutan atau penghinaan.
Untuk mendukung laporan ini, Hendarsam membawa bukti artikel berita media online terkait pernyataan Rommy.
Hendarsam lantas menegaskan Prabowo-Sandiaga tidak pernah berkomunikasi dengan Donald Trump. Bahkan Prabowo-Sandi disebut mengidolakan tokoh nasional, seperti Soekarno-Hatta, bukan Donald Trump.
“Pak Prabowo-Sandi tidak sama sekali mengadopsi hal tersebut, tidak pernah berkomunikasi dan berkonsultasi juga dengan Donald Trump, tidak ada hubungannya sama sekali. Jadi hal-hal seperti inilah yang patut kita sayangkan gimana kita mengedepankan demokrasi yang sejuk, yang beretika, yang bermartabat, dan mengandalkan program ternyata sebaliknya,” kata Hendarsam.


Sumber : Eramuslim