Hak Allah dan Hak Hamba Allah
Ketika Nabi shalallahu alaihi wasallam duduk, dia berkata: “Wahai Mu’adz, kamu juga naik.”
Mu’adz berkata, “Pergilah, wahai Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.”
Nabi shalallahu alaihi wasallam berkata lagi, “Kamu juga naik.”
BACA JUGA: Empat Mukjizat yang Diberikan Allah kepada Nabi Idris
Mu’adz RA kemudian menaiki keledai juga.
Mu’adz berkata: “Aku juga naik ke bagal dan duduk di belakang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Saat keledai itu berlari, terjatuhlah kami berdua. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bangkit dengan cepat dan tertawa, sementara aku berdiri dengan penyesalan.”
Mu’adz berkata: “Kami naik keledai lagi, tapi jatuh lagi. Sekali lagi, kami naik dan lagi kami jatuh. Akhirnya, kami naik dan pergi keluar. ”
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengulurkan tangannya di belakangnya ke arahku, menyenggol punggungku dengan lembut dengan cambuk atau tongkatnya dan berkata: ‘Wahai Mu’adz, tahukah kau hak-hak Allah atas hamba-hamba-Nya?’
Aku berkata: ‘Allah Azza Wa Jall dan Rasul-Nya tahu yang lebih mengetahui.’
Nabi berkata: “Hak Allah atas hamba-Nya adalah bahwa mereka menyembah Dia saja dan tidak menyekutukannya.”
Kami terus bergerak lalu dia kembali mengulurkan tangannya ke arahku dan menyenggol punggungku dengan lembut dan bertanya: “Wahai Mu’adz, wahai anak Ummu Mu’adz, apa hak para budak atas Allah jika mereka melakukannya?”
Aku berkata: ‘Allah Azza Wa Jall dan Rasul-Nya tahu yang lebih mengetahui.’
Nabi berkata: “Hak hamba Allah, jika mereka melakukannya, adalah bahwa Dia mengakui mereka ke surga.”
BACA JUGA: Kabar Cinta dari Allah Untuk mu
_____
Ini adalah cerita yang menghangatkan hati tentang hak-hak Allah Azza Wa Jalla atas hamba-hamba-Nya dan juga hak-hak hamba Allah. Juga sangat indah untuk diketahui bahwa Nabishalallahu alaihi wasallam adalah orang yang lembut dan tersenyum.
Jabir Ibn Abd’Allah Radiyallahu Anhu pernah berkata, “Kapanpun Nabi shalallahu alaihi wasallam melihat saya, dia tersenyum.”
Saudaraku seiman, pikirkan tentang kisah ini saat Anda merasa Anda terbebani dengan masalah yang Anda hadapi dalam kehidupan. Dengan memikirkan Jannah, semua masalah dapat memudar dalam sekejap.
Mari kita semua berusaha untuk menjadi penghuni surga. []
Sumber: Nafs Book, Umm Umar Khaled, pp.144-145
, Islampos.