Ini Dialog Dua Menteri Gus Dur Soal Keanehan Pembayaran Saham Freeport
10Berita Dua mantan menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Rizal Ramli dan Mahfud MD, sempat terlibat tik-tok-twit terkait pembayaran 51 persen saham PT Freeport Indonesia oleh PT Inalum.
Di era Gus Dur, Mahfud MD menduduki posisi Menteri Pertahanan. Sementara Rizal Ramli bertugas di beberapa posisi penting di sektor ekonomi. Diawali sebagai Kepala Badan Urusan Logistik, lalu Menko Perekonomian dan terakhir Menteri Keuangan.
Ketika melakukan pembicaraan dengan CEO Freeport James Moffett di tahun 2001, Rizal Ramli adalah Menteri Keuangan. Dalam pembicaraan itu, Moffett mengakui kesalahan Freeport karena menyogok seorang menteri, berinisial GK, dalam perpanjangan kontrak tahun 1991.
Moffett minta maaf, dan menyatakan bersedia membayar ganti rugi pada pemerintah Indonesia, dan bersedia memperhatikan keselamatan lingkungan alam Papua.
Namun sayang, tiga bulan setelah pembicaraan itu Gus Dur dijatuhkan dari jabatannya. Rencana settlement dengan Freeport pun batal.
Menurut Rizal Ramli, Indonesia berpeluang membatalkan kontrak karya 1991 karena sarat korupsi dan penyuapan. Moffett tahu, bahwa kalau digugat di pengadilan AS, dirinya bisa dinyatakan bersalah. Itulah sebabnya, Moffeett mengatakan bersedia membayar ganti rugi.
Ini adalah posisi Rizal Ramli dalam memandang isu Freeport. Itu sebabnya, menurut dia, keputusan pembayaran 51 persen saham PT Freeport Indonesia oleh PT Inalum adalah langkah yang patut dipertanyakan. Apalagi, dana yang digunakan berasal dari pinjaman luar.
Rizal Ramli juga mengomentari twit Mahfud MD yang menurutnya sangat normatif.
“Sahabat saya Pak @mohmahfudmd hanya lihat dari luar secara normatif. Kontrak Kedua Freeport 1991 cacat hukum, krn ada penyogokan thd Mentri Pertambangan Indonesia,” tulis Rizal Ramli.
Mahfud MD membalas twit Rizal Ramli, dan berkata masalah Freeport ini tak semudah yang dibicarakan. Dia balik bertanya, mengapa saat Rizal Ramli menjadi Menteri Keuangan tidak bisa menyelesaikan persoalan Freeport.
“Sahabat sy Pak RR betul, sy berbicara normanya. Krn disitulah simpul problemnya. Tp Pak RR kan pernah di posisi penting. Kalau tahu ada cacat hukum atau penyogokan saat itu, mengapa saat Anda jd menkeu tak anda selesaikan? Jawabannya, tentu, krn masalahnya tak semudah itu,” twit Mahfud MD.
Rizal Ramli membalas twit itu, dan merujuk pada pernyataannya sebelum itu, bahwa tiga bulan setelah negosiasi yang dilakukannya dengan Moffett, Gus Dur jatuh.
“Sahabat saya Pak @mohmahfudmd mungkin lupa 3 bulan kemudian Gus Dur diganti. CEO James Moffett sudah ngaku salah, makanya bersedia bayar $5M daripada masuk penjara krn menyogok pejabat RI,” twit Rizal Ramli.
Mahfud MD pun merespon twit itu dan mengajak Rizal Ramli untuk bertemu minggu depan.
“Kalau begitu faktanya berarti benar, masalah Freeport hrs dilakukan dgn nego utk kontrak baru spt divestasi. Soal pengakuan James Moffett itu soal terpisah krn skrang sdh lewat dari 18 tahun. Pak RR, next week kita atur lunch atau dinner lagi ya. Kangen berdiskusi lagi,” demikian Mahfud MD.
sumber: rmol