OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 23 Desember 2018

Terima Kasih, Pak Anies

Terima Kasih, Pak Anies




10Berita NASKAH ini diawali permohonan maaf kepada para bukan pemilih dan pendukung Anies Baswedan karena saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Anies Baswedan. 

Kepedulian

Ucapan terima kasih kepada Anies Baswedan bukan karena saya anggota tim sukses Anies Baswedan untuk menjadi gubernur meski saya setuju ketika Presiden Joko Widodo mengangkat Anies Baswedan menjadi Mendikbud.

Mohon ucapan terima kasih kepada Anies Baswedan jangan ditafsirkan sebagai upaya menjilat beliau sebab saya sama sekali tidak memiliki ambisi untuk duduk di jajaran penguasa Provinsi DKI Jakarta.

Juga jangan tuduh saya melakukan kampanye di luar masa kampanye sebab syukur alhamdullilah telah terbukti Anies Baswedan menolak pencalonan dirinya menjadi cawapres apalagi capres.

Ucapan terima kasih kepada Anies Baswedan bukan berdasar jajak pendapat profesional ilmiah untuk kepentingan politik kekuasaan namun sekedar empiris berdasar komunikasi sederhana pribadi dengan para rakyat tergusur di Jakarta.

Sebenarnya bukan untuk kepentingan diri saya sendiri namun kepentingan para rakyat tergusur maka saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Anies Baswedan atas perhatian terhadap nestapa rakyat tergusur di ibukota Indonesia.

Derita

Terima kasih kepada Anies Baswedan berdasar apa yang saya lihat pada dan dengar dari para rakyat tergusur di Pasar Akuarium dan Bukit Duri yang menghargai kepedulian Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta terhadap derita rakyat yang di masa lalu sudah digusur masih difitnah sebagai perusak lingkungan, penyebab banjir sampai perampas tanah negara.

Memang upaya Gubernur Anies meringankan derita rakyat tergusur masih belum rampung sebab masih harus bersusah payah menempuh lekuk-liku berbagai kendala sarat beban kemelut deru campur debu berpercik keringat dan air mata.

Semisal rencana pembangunan kampung susun untuk warga Bukit Duri masih belum kunjung terwujud akibat terkendala berbagai masalah teknis mau pun legal birokratis.

Harapan

Namun minimal telah hadir sebersit harapan bahwa Gubernur Anies benar-benar tulus berupaya mencegah jangan sampai rakyat tergusur secara paksa kembali terjadi di Jakarta.

Anies sendiri menyadari maka tak segan mengakui bahwa perjuangan membela kepentingan rakyat tergusur masih jauh dari sempurna akibat penuh kekurangan dan keterbatasan maka masih masih tertatih-tatih sambil terhuyung-huyung.

Namun penghargaan layak diberikan kepada sang cucu pahlawan nasional pejuang kemerdekaan Indonesia, Abdurrahman Baswedan yang telah nyata tulus berusaha melanjutkan perjuangan kakek beliau untuk memberi makna kemerdekaan kepada para rakyat Indonesia selaras makna adiluhur yang terkandung pada sila Kemanusiaan Adil dan Beradabserta Keadilan Sosial bagi bukan sebagian namun seluruh rakyat Indonesia.

Terima kasih, pak Anies! [***]

sumber: rmol