Terungkap Utut Ardianto Serahkan Rp 150 Juta pada \Tasdi agar Bantu Pilkada Ganjar
Salam metal Bupati Tasdi saat ditangkap KPK.
10Berita Terungkap bahwa Wakil Ketua DPR RI, Utut Adianto hadir dalam sidang di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (12/12/2018).
Ia diperiksa sebagai saksi atas perkara dugaaan suap dan gratifikasiBupati Purbalingga nonaktif Tasdi.
Dalam keterangannya, Utut Ardiantomengakui, dia telah memberi uang Rp 150 juta kepada Tasdi.
Uang itu diberikan untuk tambahan modal pemenangan pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin di Pilgub Jateng 2018 lalu.
"Benar, pernah berikan. Tanggal, saya gak hafal, tapi tahun 2018 ini ada Pilgub Jateng," ujar Utut Ardianto, saat menjawab pertanyaan jaksa KPK dalam sidang.
Utut Ardianto sendiri mengaku kenal dengan terdakwa karena Tasdi menjabat sebagai ketua DPC PDI-P Purbalingga.
Perkenalan pertama diakui saat Tasdi masih menjabat sebagai ketua DPRD Purbalingga.
"Saya calon legislatif, dia pimpinan DPC Purbalingga," katanya.
Utut Ardianto mengakui, dia telah memberikan uang tersebut, namun tidak secara langsung.
Uang Rp 150 juta dianggap sebagai iuran gotong-royong kader partai untuk memenangkan pasangan calon di Pilkada Jawa Tengah.
"Gotong-royong itu semampunya, kalau saya kasih Rp 150 juta, ada yang urun makan, urun sound dan sebagainya. Itu gak ada standar baku," tambahnya.
Dikatakannya, pemberian uang Rp 150 juta itu bukan dalam rangka kegiatan kedinasan.
Uang diberikan untuk kegiatan partai dan modal memenangkan pasangan calon di Pilkada Jateng.
"Ini bukan acara pemerintah, tapi (acara) partai dalam rangka memenangkan Mas Ganjar," tambahnya.
Uang itu diberikan melalui staf dan diterima oleh utusan Tasdi.
Namun, Utut Ardianto di dalam sidang mengaku, tidak tahu staf siapa yang diutus memberi uang tersebut.
"Enggak. Bukan saya yang berikan. Staf siapa? Saya pasti cek dulu, yang pasti staf saya," tambahnya.
"Staf saya, nanti saya cek," katanya.
Keterangan saksi Utut Ardianto dalam persidangan di Jawa Tengah untuk kasus korupsi Bupati Tasdi.
Dalam perkara ini, Tasdi didakwa menerima suap dan gratifikasi, saat dia menjabat orang nomor satu di Purbalingga.
Dalam kasus suap, ia didakwa menerima Rp 115 juta dari Rp 500 juta yang dijanjikan dalam proyek pembangunan Islamic Center tahap 2 dengan nilai proyek Rp 22 miliar.
Sementara dalam kasus gratifikasi, dia didakwa menerima uang Rp 1,465 miliar dan 20.000 dollar AS.
Utut Ardianto disebut beri uang Rp 150 juta kepada Tasdi.
Tasdi dijerat dengan dakwaan yang disusun secara akumulatif, yaitu pasal 12 huruf a dan pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan diganti menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (Kontributor Semarang, Nazar Nurdin)
Sumber : warta kota