OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 25 Januari 2019

Asyari Usman: “Demokrasi Sabun”

Asyari Usman: “Demokrasi Sabun”


10Berita  – Sewaktu turun ke Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/01/2019), Jokowi memborong sabun cuci dalam jumlah besar. Dia beli 100 ribu botol. Nilai totalnya Rp2,000,000,000. Hebat. Dua miliar rupiah.
Tapi, untuk apa sabu cuci itu? Mengapa di musim kapanye ini Jokowi membagi-bagikan sabun? Berapa botol akan dibagikan per keluarga?
Kalau pertanyaan-pertanyaan ini dijawab satu per satu, tampaknya semua kita akan merasa sangat malu. Kenapa malu? Karena mau tak mau kita akan membawa penguraian jawaban itu ke wilayah politik. Sebab, kita sedang berada di bulan-bulan politik. Bulan kampanye pilpres.
Kita malu karena akhirnya akan ketahuan juga untuk apa sabun itu diborong Jokowi. Untuk apa sabun itu dibagi-bagikan kepada warga Garut.

Konon, sabun itu adalah produk UMKM lokal. Mungkin tujuannya untuk membantu perusahaan kecil itu. Pantaslah kita apresiasi.
Sabun cuci piring itu akan dikembalikan kepada warga Garut. Dibagi-bagikan gratis. Apakah ini gagasan cemerlang atau tembelang? Tergantung di mana Anda berada dan apa ideologi Anda.



Sumber :