Benarkah Foto Kesendirian Jokowi di Area Bencana Adalah Pencitraan? Ini Analisisnya!
Sebagaimana diwartakan cnnindonesia.com (28/12/2018), Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean menuding foto Jokowi sendiri di lokasi terdampak tsunami di Banten sebagai pencitraan dan direncanakan.
Pakar komunikasi politik Universitas Bunda Mulia Silvanus Alvin mengatakan hal yang wajar jika lawan politik menilai tengah Jokowi melakukan pencitraan dengan berfoto dan mengunggah foto kesendiriannya di lokasi bencana.
Menurut Alvin, foto-foto kesendirian Jokowi khususnya di lokasi bencana memang memiliki pesan politik tersendiri dan merupakan strategi bercerita politik melalui medium digital (digital storytelling politics).
Alvin mengatakan melalui visual dalam hal ini foto, Jokowi ingin memberikan pesan bahwa ia tidak hanya bersimpati tapi juga punya empati. Jokowi ingin mencitrakan dirinya sebagai seorang pemimpin yang langsung turun tangan untuk mengatasi persoalan.
Citra yang dibangun adalah berani, kuat dan tegar menghadapi bencana. Menurut Alvin, Jokowi mencitrakan diri sebagai pemimpin yang tidak segan mendatangi lokasi bencana. Sementara baju putih, menurut Alvin, Jokowi ingin mengirim pesan sebagai orang yang bersih, dan jujur dalam bekerja.
Warna putih di kemeja Jokowi itu, juga mengesankan unsur ketentraman, bahwa ia ingin memberikan kelegaan pada para korban yang sedang berduka. Alvin mengatakan foto kesendirian Jokowi merupakan bagian dari upaya membangun narasi politik.
Maka menurutnya, kubu Prabowo juga tak salah mengatakan foto-foto di lokasi bencana sebagai pencitraan. Karena foto-foto atau konten yang diunggah di media sosial itu tidak dapat dikatakan objektif. Pasti ada proses seleksi, subjektif, dan direncanakan sebagai bagian dari manajemen citra politik.
Diunggahnya foto-foto tersebut dinilai Alvin bertujuan untuk mempertahankan para pemilihnya dengan memberikan persepsi positif. Pasalnya, menurut Alvin, pemegang hak pilih memilih kandidat berdasarkan persepsi yang sudah terbentuk.
Kendati begitu, persepsi yang ditawarkan Jokowi ini tidak akan signifikan meraih suara dari kalangan pemilih mengambang atau swing voters. Jumlah suara Jokowi tidak akan serta merta meroket dengan unggahan foto-foto tersebut.
Hanya saja, foto kesendirian Jokowi itu merupakan langkah yang cukup efektif untuk memberikan persepsi positif kepada khalayak. Dengan pesan nonverbal yang diberikan secara konsisten, Jokowi tetap bisa mempertahankan konstituennya.