OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 24 Januari 2019

Dukungan Tak Solid Golkar, Hanura dan PPP di Pilpres Diduga Karena Masalah Internal

Dukungan Tak Solid Golkar, Hanura dan PPP di Pilpres Diduga Karena Masalah Internal


10Berita  - Sembilan partai koalisi pengusung capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, ternyata tak semuanya mendukung secara 100 persen. Hanya Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang 100 persen mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01.

Dari sembilan partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf, yang lebih banyak terbelah untuk mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yakni Partai Golkar, PPP dan Hanura. Karena, dari 100 persen Partai Golkar hanya 62,1 persen yang memilih Jokowi-Ma'ruf dan 31,2 persen memilih Prabowo-Sandi.

Lalu, PPP hanya 53,7 persen memilih Jokowi-Ma'ruf dan 43,2 persen membelot ke Prabowo-Sandiaga. Sedangkan, Partai Hanura hanya 59,1 persen dan 39,6 persen mendukung Prabowo-Sandiaga.

Menanggapi hal itu, Sekjen Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jhonny G Plate mengatakan, terbelahnya tiga partai koalisi tersebut karena adanya masalah dalam internal partai tersebut. Namun, dia tak membeberkan masalah apa yang ada di internal partai tersebut.

"Hanura, PPP dan Golkar kita ketahui di saat awal memang di internal ada persoalan di 3 partai ini. Karena itu fokus untuk konsolidasi internal di awal jelas tantangannya besar," kata Jhonny di Kantor Indikator, Jakarta Pusat, Rabu (23/1).

Meski begitu, permasalahan yang ada dalam internal tiga partai tersebut saat ini sudah terselesaikan. Menurutnya, soliditas tiga partai tersebut kini sudah mulai kembali dan memberikan dampak positif.

"Masalah politik di internal sudah diselesaikan dan sekarang soliditas saya kira akan memberikan dampak dan akan berpuncak pada bulan-bulan terakhir kampanye. Kita mulai akhir Maret akan mulai rapat terbuka akan iklan-iklan politik, penggunaan internet sebagaimana amanat UU dengan media-media cetak maupun elektronik," ujarnya.

"Saat itu nanti secara masif koalisi 9 partai ini akan bekerja utk memastikan pak Jokowi-Ma'ruf basis elektoral elektabilitas dipertahankan atau ditingkatkan. Kami sampai saat ini sih di internal membuat analisis itu masih cukup yakin bahwa keunggulan itu bisa dipertahankan," pungkasnya.

(mdk/bal)

Sumber : Merdeka.com