Referensi pihak ketiga
10Berita, Insiden pembantaian pekerja di Nduga, Papua, dan perusakan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, sepertinya menjadi tamparan keras bagi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dinilai kurang memberikan perhatian khusus terhadap kasus itu.
Kritikan keras itu disampaikan Mantan Komandan Korps Marinir, Letjen TNI Mar (Purn) Suharto yang menyebutkan Hadi tidak peduli dengan kedaulatan bangsa karena justru pergi ke Amerika Serikat di saat belum tuntasnya dua insiden tersebut. 
"Kalau sudah masalah kedaulatan Panglima TNI harus turun tangan. Panglima TNI harus segera pulang ke Tanah Air, acara di Amerika bisa diwakilkan," kata dia dikutip dari laman RMOL.co (16/12/2018)
Melansir dari sumber yang sama, Menurut Suharto, seorang pimpinan TNI harus selalu berada di tempat yang paling rawan bagaimanapun kondisinya. Dengan begitu, pimpinan itu bisa memberikan perintah yang benar dan tepat. 
"Itulah pimpinan fungsinya. Makanya yang kita butuhkan seorang pimpinan itu orang-orang yang harus pengalaman di lapangan. Sehingga dia tahu jiwa-jiwa prajurit seperti apa," ujarnya. 
Walaupun telah menjabat sebagai Panglima TNI selama lebih dari setahun, namun
Reaksi keras Suharto ini, karena dirinya menilai selama setahun Hadi menjabat sebagai Panglima TNI terlihat biasa saja terhadap dua insiden tersebut lantaran memang dia bukan seorang pimpinan yang punya pengalaman di lapangan. Sehingga, kurang memahami tugas pokok dan fungsi untuk menjaga kedaulatan NKRI. 
Sumber:
rmol.co/read/2018/12/16/371031/Hadi-Tjahjanto-Kurang-Memahami-Tugas-Panglima-TNI,-Tak-Beri-Perhatian-Insiden-Di-Papua-Dan-Perusakan-Polsek-Ciracas-