OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 26 Januari 2019

“KPU Wasit Rasa Timses”, KPU 2019 Terburuk dalam Sejarah Indonesia!

“KPU Wasit Rasa Timses”, KPU 2019 Terburuk dalam Sejarah Indonesia!



10Berita  -- Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang membatalkan penyampaian visi misi capres/cawapres 2019, yang sedianya digelar pada 9 Januari, menambah panjang daftar catatan buruk KPU yang kini dipimpin Arief Budiman ini.
Pemikir Islam Ustadz Haikal Hassan bahkan menyebut KPU 2019 sebagai KPU terburuk dalam sejarah Indonesia. Ustadz Haikal menyebut empat alasan KPU 2019 terburuk dalam sejarah Indonesia.
“KPU terburuk dalam sejarah Indonesia: -Orang gila ikut milih. -Data misterius 31juta. -Menolak audit forensik. -Batalkan debat visi. Kalian ini KPU apa Timses? #KPUWasitRasaTimses,” tegas Ustadz Haikal di akun Twitter @haikal_hassan.
Senada dengan Ustadz Haikal Hassan, Ketua Dewan Syura Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban menyindir KPU dengan untaian bait puisi.

“KPU melangkah di jalan yang salah hilang gairah menuai amarah, jujur dan adil menjadi sampah itu jelas melanggar sumpah. KPU masihkan berani melaksanakan amanah?” demikian sindiran MK Kaban untuk KPU yang ditulis di akun @hmskaban.
Terkait kredibilitas KPU saat ini Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief sempat mendesak agar Ketua KPU mengundurkan diri. “UNTUK kembali mengembalikan atmosfir Jurdil dalam pemilu 2019, Saya mengusulkan Ketua KPU mengundurkan diri,” tegas Andi Arief di akun @AndiArief__.
Sebelumnya, Waketum Gerindra Fadli Zon mengaku timnya merasa dirugikan atas keputusan KPU yang membocorkan kisi-kisi pertanyaan kepada paslon pilpres sebelum debat perdana digelar 17 Januari mendatang.
Menurut Fadli, KPU seharusnya bisa bersikap mandiri dan tegas dalam memutuskan mekanisme debat, bukan atas dasar kesepakatan kedua timses. Fadli berkukuh, alasan KPU memberikan kisi-kisi pertanyaan seminggu sebelum debat digelar bukan alasan tepat. “Kan KPU yang harusnya menetapkan, bukan masalah persetujuannya. Persetujuan itu urusan gampang, tapi KPU yang harusnya menegaskan hal itu,” tegas Fadli Zon seperti dikutip kumparan (07/01).(Jft/EraMuslim)

Sumber : Eramuslim