10Berita  -- Sejak 21 Januari 2019, operasional dan pengenaan tarif di sepanjang ruas Tol Trans Jawa telah berlaku.
Namun anehnya, kehadiran Tol Trans Jawa itu seperti tak berpengaruh terhadap arus lalu lintas di sepanjang jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. Jalur itu justru semakin padat.
Data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekalongan, setelah diberlakukannya tarif tol terjadi kepadatan kendaraan atau arus lalu lintas meningkat hingga 70 persen.
Peningkatan itu ditinjau dari jumlah rata-rata kendaraan barang (truk) yang melintasi jalur Pantura Kota Pekalongan di tiap jam.
Sebelum diberlakukan tarif tol, sekitar 200 truk melintas di Jalan Pantura Kota Pekalongan setiap jamnya.
“Namun setelah diberlakukan ada peningkatan kendaraan yang melintas, perkiraan 300 hingga 400 truk melintas setiap jamnya,” kata Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Pekalongan Restu Hidayat
Peningkatan truk juga diungkapkan KBO Lantas Polres Pekalongan Kota Ipda Eko Yuli.
“Sebelum diberlakukannya tarif tol lalu lintas di Jalan Pantura Kota Pekalongan lancar dan sepi. Namun setelah ditetapkan banyak pengemudi truk beralih ke jalur reguler ini,” imbuhnya.
Hasan, salah seorang sopir truk yang rutin melintasi jalur itu juga mengeluhkan tarif tol yang meningkat drastis. "Hitunganya seperti ini, Semarang ke Jakarta hanya untuk tarif jalan tol untuk kendaraan golongan I mencapai Rp 334 ribu, kalau kendaraan berat maksimal dua kali golongan I," katanya.
Dia mengaku hanya akan mengantongi uang sisa sebesar Rp 400 ribu untuk dibawa ke rumah. Itu pun belum termasuk hitungan untuk jembatan timbang di Batang, roda bocor atau pun persoalan teknis lainnya di jalanan.
Hal tersebut disebuntnya hanya makin memiskinkan orang yang hidupnya susah. "Itu lewat pantura sisa segitu. Kalau lewat tol, uangnya tidak bersisa. Mau makan apa keluarga kami," keluhnya. (bs)
Author : Muhammad Nursam

Sumber : FAJARONLINE.CO.ID