5 Tips Memotret Bak Fotografer Profesional Saat Traveling
Seorang wisatawan mancanegara memotret pamandangan sawah di Jatiluwih, Tabanan, Bali.
10Berita , JAKARTA -- Sesuatu yang menyenangkan jika dalam perjalanan liburan bisa sambil mengabadikan foto perjalanan yang menakjubkan. Namun, untuk menghasilkan foto yang hebat, Anda perlu memperhatikan beberapa hal. Seperti yang dikutip Forbes, simak hal-hal berikut untuk memotret perjalanan Anda agar hasil jepretan tidak kalah keren dengan fotografer profesional.
Perhatikan waktu memotret
Untuk fotografi lanskap, ini penting. Pagi dan sore hari sering kali terdapat cahaya lembut yang mengangkat warna sehingga dapat menghidupkan lanskap. Foto di tempat yang sama jika diambil saat siang hari terik, hasil jepretan bisa dibanjiri cahaya putih atau kabut.
Hal yang sama berlaku untuk jalan-jalan belakang Havana atau Oaxaca terlihat bagus dalam cahaya pagi. Itu akan memunculkan warna dinding dan bangunan serta menciptakan bayangan yang menarik. Tetapi waktu lebih dari sekadar cahaya.
Kehidupan di kota atau negara berubah sepanjang hari. Pasar lokal mungkin paling ramai di dini hari. Jika datang terlambat, Anda akan melewatkan semuanya. Hal yang sama berlaku untuk waktu-waktu tertentu saat orang pergi berdoa atau mengumpulkan hewan mereka. Sedikit riset membantu Anda berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat.
Perjalanan awal untuk memburu foto pemandangan bagus, Anda juga bisa melihat sisi tempat yang mungkin dilewatkan oleh banyak pelancong. Untuk memotret satwa liar, banyak hewan yang paling aktif pada waktu-waktu tertentu dalam sehari. Jadi penting untuk memikirkan terkait waktu dan tempat memburu momen. Itu bisa menjadi peluang terbaik untuk mendapatkan binatang atau perilaku yang Anda minati.
Cara terbaik dalam memotret
Sebenarnya tidak ada cara 'terbaik'. Itu berkaitan dengan kreativitas Anda sendiri. Tetapi untuk orang-orang yang memulai fotografi perjalanan, direkomendasikan untuk pandai komunikasi dan membuat koneksi.
Jika orang yang Anda potret itu cemas, bingung, atau takut dengan Anda dan kamera Anda, kemungkinan itu akan ditampilkan dalam ekspresi mereka di hasil jepretan Anda. Luangkan waktu untuk mengenal seseorang dan menenangkan mereka agar mereka cenderung tidak terlihat canggung di depan kamera.
Orang-orang di seluruh dunia biasanya sangat terbuka untuk membantu orang asing yang ramah mendapatkan gambar yang diinginkan, tetapi tidak demikian jika tidak ramah dengan orang-orang sekitar. Latar belakang dapat membuat atau merusak foto.
Orang lain bisa jadi pengalih perhatian, misalnya. Menampilkan beberapa detail di mana seseorang tinggal atau bekerja di latar belakang dapat menambahkan lapisan pada gambar sedemikian rupa.
Lebih dari sekadar potret, bagus untuk mengambil foto orang-orang yang mencerminkan momen alami dalam hidup mereka. Itu bisa menangkap momen yang tidak dibuat-buat seperti di jalan-jalan atau di pasar atau kuil. Jangan sampai objek tahu Anda sedang memotret objek tersebut.
Jadi, objek akan bertindak secara alami dan tidak berpose. Gambar-gambar yang menunjukkan sesuatu yang nyata tentang kehidupan seseorang di suatu tempat di dunia lebih memuaskan.
Wisatawan memotret Gunung Merapi pascameletus di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (1/6).
Gunakan mode manual
Kamera mungkin memilih kecepatan rana yang masuk akal untuk kondisi cahaya, tetapi tidak memperhitungkan orang atau objek yang bergerak cepat, sehingga gambar Anda menjadi buram. Mengandalkan ‘Otomatis’ sering berarti kehilangan tanda atau tidak mengambil gambar dengan hasil terbaik.
Memahami kecepatan rana, apertur dan ISO, dan bagaimana ketiganya bekerja bersama, sangat penting untuk mendapatkan foto persis seperti yang Anda inginkan. Ini juga berarti kontrol yang lebih kreatif, apakah itu memberikan sedikit gerakan kabur pada hewan atau burung yang bergerak, atau memilih titik fokus yang tepat.
Kenali pengaturan kamera Anda sebelum Anda tiba di suatu tempat. Mainkan tombol-tombol di kamera dan cobalah mencari tahu pengaturan apa yang Anda butuhkan dengan kamera Anda.
Bawalah tripod
Ini berguna kapan saja untuk memotret lanskap. Itu akan membantu untuk memastikan Anda masih memiliki gambar yang tajam dan bekerja dengan ISO yang lebih rendah.
Tripod juga memungkinkan kreativitas dan bereksperimen, seperti eksposur lama. Fotografi perjalanan sering kali mendaki bukit ke desa-desa terpencil atau berjalan-jalan di hutan di mana ransel yang sangat berat berisi peralatan bisa sangat menyebalkan. Namun, dengan peralatan yang memadai akan menghasilkan jepretan yang Anda harapkan.
Perlunya mengedit foto
Mungkin tidak banyak foto yang diambil secara profesional di majalah atau surat kabar saat ini yang belum dilakukan pemrosesan di komputer, biasanya di Lightroom atau Photoshop. Banyak orang yang berpikir foto yang kurang dimanipulasi kurang mengesankan.
Namun, lebih baik hasil jepretan mewakili dunia nyata dan terlihat seperti apa yang difoto sebenarnya. Pengeditan terbaik tidak membuat Anda bingung begitu Anda melihat foto. Pengeditan yang baik adalah yang tidak begitu terlihat dan bisa meningkatkan realitas foto.
Sumber : Republika