OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 16 Februari 2019

Cinta Buta Pendukung Petahana

Cinta Buta Pendukung Petahana


10Berita  Panas setahun dihabiskan hujan sehari. Peribahasa itu betul betul nyata. Kisah jungkir balik dan keringat CEO Bukalapak Achmad Zaky membangun toko online-nya beberapa tahun, terhapus dalam sekejap karena cuitannya yang menyebut 'presiden baru'

Gerakan #uninstallbukalapak menggema di media sosial. Para pendukung 'presiden lama' tak terima dan menganggap Zaky adalah musuh yang harus disingkirkan.

Kecintaan para pendukung terhadap Jokowi menjadi tak terkendali. Cinta mereka menjadi buta.

Siapapun yang mengkritik idola mereka adalah lawan. Bila perlu habisi bisnis lawan, jadikan tersangka, dan jebloskan ke penjara.

Tak peduli keluarga 'lawan' menangis, tak peduli karyawan-karyawan 'lawan' kehilangan pekerjaan. Yang penting jagoan mereka menang.

Kasus Zaky menjadi bukti nyata cinta buta pendukung capres petahana. Padahal Zaky selama ini dekat dengan petahana dan sempat mereka sanjung pula. Ulang tahun Bukalapak pun dihadiri Jokowi.

Awalnya saya mengira, pendukung Jokowi kebanyakan kaum menengah atas. Terpelajar, intelek. Tapi perkiraan saya meleset. Tak seperti yang saya kira.

Ketika dulu para pendukung sebelah hendak memboikot Sari Roti, mereka paling berteriak lantang membela Sari Roti. Lantas bukankah kini sama. Mengapa mereka memboikot dan meng-uninstall BukaLapak. Sama aja. Hufffttt.

Mereka selama ini mengagung-agungkan Pancasila, katanya 'kita pancasila' kok berbeda pilihan capres langsung dimusuhi.

Aksi boikot SariRoti dulu kalian kecam, kenapa sekarang kalian memboikot BukaLapak?

Tak perlu berlindung di balik kata sakti keberagaman dan kemanusiaan, bila perbedaan pendapat soal capres saja tak bisa kalian terima.

Tak usah bicara Pancasila dan toleransi kalau kalian hanya berpikir sempit dan membabi buta mendukung Jokowi.

Sumber :