OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 05 Februari 2019

Faisal Basri: Jelang Pemilu, Tiba-tiba Indonesia Jadi Pengimpor Gula Terbesar di Dunia

Faisal Basri: Jelang Pemilu, Tiba-tiba Indonesia Jadi Pengimpor Gula Terbesar di Dunia



Ekonom Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri.| AKURAT.CO/Rizal Mahmuddhin

10Berita, Ekonom Faisal Basri  mengunggah postingan mengenai impor gula  serta perbandingan harga gula di Indonesia dengan negara-negara lain yang menurutnya lebih mahal. Justru dengan mengimpor gula, maka defisitneraca perdagangan (current account deficit/CAD) Indonesia akan semakin melebar.

Dan yang dia herankan lagi, impor gula ini terjadi ketika sudah memasuki tahun politik. Dia pun, menuding ada kepentingan sehingga pemerintah melalui izin Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengizinkan untuk mengimpor gula.

"Menjelang pemilu, tiba-tiba Indonesia menjadi pengimpor gula terbesar di Dunia. Praktek rente gila-gilaan seperti ini berkontribusi memperburuk defisit  perdagangan," cuit akun Twitter @FaisalBasri, Rabu (9/1/2019).

Menurutnya, soal perbandingan harga eceran gula yang ada di Indonesia dibanding negara-negara lain juga bisa tiga kali lipat kenaikannya.

Pada tahun lalu, pemerintah memutuskan mengimpor gula mentah untuk industri rafinasi sebesar 3,6 juta ton. Imporgula ini berlanjut pada tahun ini, sebesar 1,1 juta ton untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.



Sedangkan produksi gula pada 2018, mencapai 2,1 juta ton. Tentunya, Faisal menyesalkan keputusan pemerintah mengimpor gula yang akan menguntungkan pembururente.

"Harga eceran gula di Indonesia 2,4 hingga 3,4 kali lebih mahal dari harga gula Dunia selama Januari 2017 sampai November 2018. Imporgula rafinasi membanjir. Pemburu rente  meraup triliunan rupiah. Mengapa semua diam?," katanya.

Dirinya juga mengungkapkan, bila CAD Indonesia pada tahun lalu nilainya paling merosot drastis sepanjang sejarah. "Sejak merdeka, defisit perdagangan hanya 7 kali. Tahun 2018 defisit perdagangan terburuk sepanjang sejarah," ujarnya.

Mengatasi permasalahan CAD dan menekan impor, dia menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar segera memberhentikan menteri perdagangan.

"Segala upaya telah dilakukan Pemerintah untuk menekan defisit perdagangan, kecuali memerangi praktek pemburuan rente dan memecat Menteri Perdagangan," imbaunya. []

Sumber ; AKURAT.CO