OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 17 Februari 2019

Pakar Sosmed Mentahkan Pernyataan Surveyor Burhan Muhtadi Terkait Efek Twitter

Pakar Sosmed Mentahkan Pernyataan Surveyor Burhan Muhtadi Terkait Efek Twitter


10Berita  Direktur Eksekutif lembaga survey Indikator Politik Indonesia yang kerap dianggap pro-petahana, Burhanuddin Muhtadi berkomentar tentang perang tagar di Twitter.

"Twitter yang dianggap sebagai padang kurusetra dua kubu capres itu hanya diakses segelintir pemilih Indonesia. Perang hastag (tagar) itu entah buat apa," kata Burhan Muhtadi di akun twitternya, Sabtu (16/2/2019).

Burhan menunjukkan bukti hasil survei Indikator tentang pengguanaan berbagai platform media sosial oleh pemilih dimana yang paling banyak adalah WhatsApp (ini bulan medsos), Facebook, Youtube, Instagram, Line, baru Twitter paling buncit.

Pernyataan Burhan Muhtadi ini ditengah ramainya tagar #UninstallJokowi yang mendunia, pasca tagar #UninstallBukalapak.

Pernyataan Burhan ini dibantah oleh Ismail Fahmi, pakar sosial media yang selama ini memotret dan menganalisa berbagai platform sosial media dengan 'Drone Emprit'.

Twitter memang user-nya paling sedikit tapi dampaknya paling besar dan paling berpengaruh.

"Perang tagar Twitter berdampak minim? Tidak benar. Tagar #UninstalBukalapak dan #UninstallJokowi bermula di Twitter, tapi hebohnya sampe FB, media online, WA, TV, bahkan istana. Dari nasional sampe internasional. Why? Ini efek "cross-platform virality," informasi beresonansi," ujar Ismail Fahmi di twitter.

"Cross-platform virality adalah beresonansinya informasi dari satu platform ke platform-platform medsos lain, karena adanya irisan pengguna dari kanal-kanal tsb yang turut menyebarkan. Twitter sedikit usernya, tapi selama ini banyak tsunami informasi yang bermula dari twit atau tagar yang trending," papar Ismail Fahmi.

"Namun, untuk menghasilkan cross-platform virality yang memiliki dampak riil, trending dan percakapan itu harus dilakukan secara autentik, oleh akun real, bukan oleh coordinated inauthentic behavior yang melibatkan bot-bot," kata Ismail Fahmi yang sebelumnya menganalisa akun-akun pendukung Prabowo-Sandi lebih banyak akun-akun ril bukan bot, berbeda dengan akun-akun pendukung 01.

Pakar: Kubu Jokowi Paling Banyak Pakai Akun Robot untuk Kampanye
https://nasional.tempo.co/read/1146369/pakar-kubu-jokowi-paling-banyak-pakai-akun-robot-untuk-kampanye

Ismail Fahmi: Kubu Prabowo Lebih Kuat dari Segi Kekuatan Real User
https://tirto.id/kubu-prabowo-lebih-kuat-dari-segi-kekuatan-real-user-demh


Sumber :  

Related Posts:

  • Menumpuknya Dosa Perlahan Membuat Jiwa Sakit Menumpuknya Dosa Perlahan Membuat Jiwa Sakit 10Berita, JAKARTA -- Menumpuknya dosa perlahan membuat jiwa sakit. Jika tak kunjung menadapat obat, ia lama-kelamaan akan sekarat. Tak ada yang lagi berguna jika kemudian ia … Read More
  • Orang-Orang yang Khusyuk Orang-Orang yang Khusyuk 10Berita, JAKARTA --  Kekhusyukan Shilah ibn Asyam al-Adawi, salah seorang tabiin, ketika shalat patut menjadi pemicu kita untuk mencontohnya. Meski terjaga dan sibuk ketika berperang,… Read More
  • Obat-obatan di “Negeri Surga” Obat-obatan di “Negeri Surga” 10Berita– Seorang ustadz berkisah dalam sebuah ceramah. Suatu hari ada syaikh dari Arab berkunjung ke Indonesia dan berkomentar tentang alam Nusantara. Ia mengatakan bahwa neger… Read More
  • Seperti Ini Hubungan Mesra Antara Iblis dan Yahudi Seperti Ini Hubungan Mesra Antara Iblis dan Yahudi Dalam al-Quran, orang-orang Yahudi memiliki kesamaan sifat dengan Iblis. Perhatikan, kisah Bani Israil selalu saja disebutkan setelah kisah Iblis dengan Adam. Dosa-dosa yang… Read More
  • Alquran Penjaga Jiwamu dan Kebun Hatimu Alquran Penjaga Jiwamu dan Kebun Hatimu 10Berita, JAKARTA -- Kekhusyukan Shilah ibn Asyam al-Adawi, salah seorang tabiin, ketika shalat patut menjadi pemicu kita untuk mencontohnya. Meski terjaga dan sibuk ketika b… Read More