OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 04 Februari 2019

Pembuatan Piramida Menurut Al Qur’an

Pembuatan Piramida Menurut Al Qur’an

10Berita  – Piramida Mesir sebagai salah satu di antara delapan keajaiban dunia dikenal sebagai tempat makam raja-raja. Konon kabarnya, raja-raja dan bangsawan Mesir ketika meninggal tidaklah dikuburkan. Mereka diawetkan dan disimpan bersama harta kekayaannya. Seperti penemuan makam Raja Tutankhamun yang ditemukan utuh dan lengkap.
Namun, menurut Alquran, tujuan utama pembangunan piramida bukanlah sebagai makam. Dalam surah al-Qashash (28) ayat 38 disebutkan, “Dan Firaun berkata, ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka, bakarlah Hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa. Dan, sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta.”

Dalam ayat ini disebutkan, tujuan Firaun membuat sebuah bangunan tinggi dari tanah liat tersebut adalah untuk melihat Tuhan Nabi Musa ke langit. Ia ingin membuktikan, benarkah di atas sana ada Tuhannya Nabi Musa atau tidak.
Hal menarik yang disebutkan Alquran adalah sepenggal ayat yang mengatakan, “Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi.” Dalam ayat ini disebutkan secara lugas bahwa asal pembuatan bangunan yang saat ini dikenal dengan piramida disebutkan Alquran terbuat dari tanah liat yang dibakar. Apakah hal ini bisa dibuktikan secara ilmiah?
Kabar ini bermula dari tulisan seorang wartawan koran Amerika Times dalam edisi 1 Desember 2006 yang menyebutkan, para ilmuwan menyatakan pembuatan piramida berasal dari tanah liat yang dibakar. Ilmuwan Amerika dan Prancis, Profesor Gilles Hug dan Profesor Barsoum menegaskan, piramida paling besar yang saat ini berada di Giza terbuat dari dua jenis batu, yaitu batu alam dan batu-batu yang dibuat secara manual.


Sumber :Eramuslim