10Berita, Sepertinya pidato Presiden Joko Widodo dalam Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (4/8/2018) harus menjadi bahasan lebih lama, sebab telah banyak yang menganggap jika pidato tersebut menuai kontroversi.
Bagaimana tidak, jika orang nomor satu di Indonesia tersebut mengaitkan kampanye dengan 'berantem-beranteman'.
Berikut penggalan pidato Jokowi ;
"Lakukan kampanye yang simpatik. Tunjukkan diri kita adalah relawan yang bersahabat dengan semua golongan, jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah menjelekkan orang lain, tapi kalau diajak bernatem juga berani," ucap Jokowi yang langsung disambut tepuk tangan dari ribuan relawan yang hadir.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Umum Kelompok Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi memastikan jajarannya siap untuk menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo.
Sebenarnya pidato di atas memang tidak mengajak ke perkelahian, namun sayangnya, mengapa perkara 'berantem' harus dibawa dalam wacana Pak Jokowi, mengapa sampai memikirkan akan adanya ajakan berantem dari pihak lawan politik?
Ini yang harusnya menjadi fokus kita, sebab yang berpidato bukanlah seorang preman, atau pelaku kriminal, namun pemimpin bangsa yang mengharapkan dirinya kembali memimpin di periode selanjutnya.
Coba bandingkan dengan pidato Prabowo di bawah ini:
"Ada yang ingin berbuat tidak baik, kita selalu akan memberi kebaikan kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Kita dihina kita jawab dengan kebaikan, kita difitnah kita jawab dengan kebaikan. Kita diancam kita jawab dengan kebaikan, selalu kita berikan kebaikan untuk rakyat kita. Kita adalah orang-orang yang baik yang membela kebenaran, jadi kita tidak boleh luntur dan surut dari keyakinan itu. Banyak pekerjaan yang harus kau selesaikan. Tapi ingat pesan saya sejuk tenang damai, dan hindari provokasi tidak boleh melakukan tindakan kekerasan apapun, patuhi hukum, yang bener pasti menang saudara-saudara," ujar Prabowo (tribunwow.com).
Referensi pihak ketiga
Amanat yang disampaikan justru terasa sejuk, menyentuh dan damai. Ketulusan seorang Prabowo sangat kental di dalamnya. Dia begitu ikhlas dan menginginkan kedamaian. Jika disakiti, akan dibalas kebaikan.
Tentu saja pilihan kembali jatuh kepada masyarakat. Mereka harus pandai-pandai dalam memilih pemimpin, bukan asal coblos, apalagi mengikuti arus. 
Reski Batari

Sumber : UC News 
Arti