Presiden Taiwan Ingatkan Asia Bahaya Agresivitas China
Tsai Ing-wen mengingatkan bahwa postur kekuatan militer China kian besar semakin hari dan nampak sejalan dengan makin besarnya pengaruh politik luar negeri Presiden Xi Jinping.
“Kalau Taiwan saat ini akan menyorot, siapa dan wilayah mana yang berikutnya. Apabila mereka tidak ikut kehendak dan kemauan China, maka akan menghadapi ancaman yang sama (dengan Taiwan),” kata Presiden Tsai Ing-wen.
Diketahui bahwa Taiwan dan China hanya terpisah 81 miles atau 130 kilometer di jarak terdekat kedua negara. Selama tujuh dekade, keduanya memang “tidak akur” menyusul adanya pembelahan setelah Perang Sipil yang sangat destruktif pada 1949.
Sementara unifikasi menjadi misi panjang bagi Partai Komunis China yang menganggap bahwa negara demokrasi Taiwan, pulau yang berpenduduk sekitar 23 juta itu adalah provinsi jauh mereka.
Beijing sejak lama melakukan tekanan ekonomi terhadap Taiwan dan juga disebut kerap melakukan pengintaian di wilayah udaranya. “China yang semakin kuat dan ambisius akan jadi ancaman besar,” kata dia.
“Dalam kondisi itu yang menjadi tantangan adalah tetap menjaga eksistensi, keamanan, kesejahteraan dan demokrasi tetap ada. Hal ini adalah isu besar bagi Taiwan,” lanjut Presiden Tsai Ing-wen, politikus perempuan dari Partai Kemajuan Demokrasi (DPP) Taiwan ini.
sumber: viva