Gerakan Subuh Putih Kerahkan 210 Umat di Setiap TPS Jakarta
10Berita, Gerakan Subuh Akbar Indonesia (SAI) Putihkan TPS akan menempatkan 210 umat Islam di setiap TPS di Jakarta pada hari pencoblosan pemilu 2019.
Al khaththath menargetkan terjunkan 200 umat Islam per TPS pada pemilu 2019 di Jakarta. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Panitia Bersama Forum Umat Islam (FUI) meluncurkan Subuh Akbar Indonesia (SAI) Putihkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di pemilu 2019.
Gerakan SAI Putihkan TPS itu juga didukung oleh Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan berbagai ormas dan lembaga Islam di Jakarta.
Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath mengaku lewat SAI Putihkan TPS, akan ada 210 umat Islam yang menjaga setiap TPS di Jakarta nanti. Sebelum mengawal TPS, umat Islam akan mendengarkan tausyiah dan Solat Subuh berjamaah.
"Yang kawal bukan cuma 3 saksi, tapi yang kawal adalah umat yang punya suara. Kita targetkan satu TPS 210 orang. 10 panitia dan 200 anggota jamaah umat Islam yang ada di daftar pemilih tetap (DPT)," katanya di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (28/3).
Dia menerangkan gerakan SAI Putihkan TPS secara resmi akan dijalankan pada 17 April mendatang. Namun simulasinya akan diadakan pada saat Apel Siaga 313, Minggu (31/3) mendatang.
Simulasi juga akan dilakukan pada tanggal 7 April yang juga bertepatan dengan kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.
Al-Khaththath menegaskan gerakan itu diluncurkan agar pemilu agar berjalan lancar dan tanpa kecurangan. Untuk itu umat Islam akan mengawal pemilu 2019 sejak dari Subuh.
"Yang kita kahwatirkan, kalau curang, chaos kita rugi. Insya Allah kita akan kawal sampai tanggal 17 April. Itulah kenapa kita adakan subuh," katanya.
Selain itu, ia juga berharap daerah selain Jakarta untuk bisa meniru gerakan SAI Putihkan TPS.
Sindir Aksi Putihkaan TPS Jokowi
Al Khaththath menyindir capres Joko Widodo yang dinilai menjiplak gerakan mengajak pemilih menggunakan baju putih ke TPS. Namun ia menilai ajakan Jokowi itu justru berdampak positif.
"Berarti pada tanggal 17 April semuanya Subuh akbar, semuanya putih-putih. Berarti umat Islam menang," katanya.
Menurut dia, Prabowo-Sandi juga sebelumnya sudah mengimbau masyarakat untuk mengenakan pakaian putih-putih dan mengawal jalannya pemilu.
"Dari awal kita memang perintahnya putih-putih. Silakan lihat di Youtube. Pakai bajunya putih-putih," kata dia.
Sebelumnya Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk mengenakan baju putih ketika menyalurkan suara ke TPS. Ia meminta masyarakat berbondong-bondong mengenakan baju putih ketika ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
"Kita semua ke TPS berbondong-bondong berbaju putih," kata Jokowi.
10Berita, Gerakan Subuh Akbar Indonesia (SAI) Putihkan TPS akan menempatkan 210 umat Islam di setiap TPS di Jakarta pada hari pencoblosan pemilu 2019.
Al khaththath menargetkan terjunkan 200 umat Islam per TPS pada pemilu 2019 di Jakarta. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Panitia Bersama Forum Umat Islam (FUI) meluncurkan Subuh Akbar Indonesia (SAI) Putihkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di pemilu 2019.
Gerakan SAI Putihkan TPS itu juga didukung oleh Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan berbagai ormas dan lembaga Islam di Jakarta.
Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath mengaku lewat SAI Putihkan TPS, akan ada 210 umat Islam yang menjaga setiap TPS di Jakarta nanti. Sebelum mengawal TPS, umat Islam akan mendengarkan tausyiah dan Solat Subuh berjamaah.
"Yang kawal bukan cuma 3 saksi, tapi yang kawal adalah umat yang punya suara. Kita targetkan satu TPS 210 orang. 10 panitia dan 200 anggota jamaah umat Islam yang ada di daftar pemilih tetap (DPT)," katanya di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (28/3).
Dia menerangkan gerakan SAI Putihkan TPS secara resmi akan dijalankan pada 17 April mendatang. Namun simulasinya akan diadakan pada saat Apel Siaga 313, Minggu (31/3) mendatang.
Simulasi juga akan dilakukan pada tanggal 7 April yang juga bertepatan dengan kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.
Al-Khaththath menegaskan gerakan itu diluncurkan agar pemilu agar berjalan lancar dan tanpa kecurangan. Untuk itu umat Islam akan mengawal pemilu 2019 sejak dari Subuh.
"Yang kita kahwatirkan, kalau curang, chaos kita rugi. Insya Allah kita akan kawal sampai tanggal 17 April. Itulah kenapa kita adakan subuh," katanya.
Selain itu, ia juga berharap daerah selain Jakarta untuk bisa meniru gerakan SAI Putihkan TPS.
Sindir Aksi Putihkaan TPS Jokowi
Al Khaththath menyindir capres Joko Widodo yang dinilai menjiplak gerakan mengajak pemilih menggunakan baju putih ke TPS. Namun ia menilai ajakan Jokowi itu justru berdampak positif.
"Berarti pada tanggal 17 April semuanya Subuh akbar, semuanya putih-putih. Berarti umat Islam menang," katanya.
Menurut dia, Prabowo-Sandi juga sebelumnya sudah mengimbau masyarakat untuk mengenakan pakaian putih-putih dan mengawal jalannya pemilu.
"Dari awal kita memang perintahnya putih-putih. Silakan lihat di Youtube. Pakai bajunya putih-putih," kata dia.
Sebelumnya Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk mengenakan baju putih ketika menyalurkan suara ke TPS. Ia meminta masyarakat berbondong-bondong mengenakan baju putih ketika ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
"Kita semua ke TPS berbondong-bondong berbaju putih," kata Jokowi.