Hibur Kaum Pengangguran Lewat Janji Kartu Pra-Kerja
10Berita ,KATAorang bijak, nganggur itu bantalnya setan. Tapi kata Jokowi –jika terpilih lagi– orang nganggur justru bakal bantalan duit! Kenapa begitu? Karena anak muda pengangguran akan diberi tunjangan khusus lewat kartu Pra-Kerja. Apakah ini sekedar menghibur, mengingat jumlah penggangguran belum bisa diturunkan secara signifikan.
Jumlah pengangguran di negeri ini masih menjadi momok pemerintah. Meski dari waktu ke waktu kita sudah “ekspor” tenaga kerja lewat TKI-TKW luar negri, tapi jumlah pengangguran belum turun signifikan. Data BPS menyebutkan, sampai Februari 2018 jumlah pengangguran mencapai 6,87 juta orang atau turun dari sebelumnya yang mencapai 7,01 juta orang.
Sementara itu Menaker Hanif Dhakiri pada April 2018 mengklaim, pemerintahan Jokowi sudah berhasil menciptakan 10 juta lapangan kerja selama 3 tahun pemerintahannya. Itu artinya, janji kampanye Pilpres 2014 sudah terpenuhi. Jika apa yang dikatakan Menaker itu benar, berarti data pengangguran di BPS jadi nihil dong? Faktanya, dari Sabang sampai Merauke masih berjajar penganggur-penganggur.
Belum lama ini Capres Jokowi berjanji dalam kampanyenya, di pemerintahan kedua –jika terpilih lagi– kaum pengangguran akan diberi tunjangan lewat karti Pra-Kerja. Enak dong, enak-enak goyang kaki dapat tunjangan dari negara. Rasanya jadi seperti hidup di Negeri Belanda. Di sana pengangguran memang ditanggung negara.
Janji Jokowi ini sempat dipertanyakan Wapres Jusuf Kalla. Duitnya dari mana? Dibebankan ke APBN? Di sejumlah negara memang pengangguran dapat tunjangan, tapi itu bagi negara-negara maju dan jumlah penduduknya tak sebanyak Indonesia.
Agaknya Jokowi sekedar mau menghibur kaum penganggur, karena angka pengangguran belum bisa diturunkan secara signifikan. Tapi bila hal itu direalisasikan, bisa menguras APBN. Taruhlah jumlah penganggur 5 juta, dengan tunjangan misalnya sebulan Rp 2 juta, bisa ketemu angka Rp 10 triliun.
Tapi ternyata, kata Jokowi, kartu Pra-Kerja itu hanya untuk anak muda yang baru tamat SMA atau perguruan tinggi. Mereka akan diberi tunjangan untuk biaya pelatihan kerja dalam tempo 6-12 bulan saja. Dengan pelatihan itu diharapkan lebih mudah mencari kerja. Oo, begitu? Padahal kadung banyak yang GR. – gunarso ts
Sumber: Poskotanews.com
10Berita ,KATAorang bijak, nganggur itu bantalnya setan. Tapi kata Jokowi –jika terpilih lagi– orang nganggur justru bakal bantalan duit! Kenapa begitu? Karena anak muda pengangguran akan diberi tunjangan khusus lewat kartu Pra-Kerja. Apakah ini sekedar menghibur, mengingat jumlah penggangguran belum bisa diturunkan secara signifikan.
Jumlah pengangguran di negeri ini masih menjadi momok pemerintah. Meski dari waktu ke waktu kita sudah “ekspor” tenaga kerja lewat TKI-TKW luar negri, tapi jumlah pengangguran belum turun signifikan. Data BPS menyebutkan, sampai Februari 2018 jumlah pengangguran mencapai 6,87 juta orang atau turun dari sebelumnya yang mencapai 7,01 juta orang.
Sementara itu Menaker Hanif Dhakiri pada April 2018 mengklaim, pemerintahan Jokowi sudah berhasil menciptakan 10 juta lapangan kerja selama 3 tahun pemerintahannya. Itu artinya, janji kampanye Pilpres 2014 sudah terpenuhi. Jika apa yang dikatakan Menaker itu benar, berarti data pengangguran di BPS jadi nihil dong? Faktanya, dari Sabang sampai Merauke masih berjajar penganggur-penganggur.
Belum lama ini Capres Jokowi berjanji dalam kampanyenya, di pemerintahan kedua –jika terpilih lagi– kaum pengangguran akan diberi tunjangan lewat karti Pra-Kerja. Enak dong, enak-enak goyang kaki dapat tunjangan dari negara. Rasanya jadi seperti hidup di Negeri Belanda. Di sana pengangguran memang ditanggung negara.
Janji Jokowi ini sempat dipertanyakan Wapres Jusuf Kalla. Duitnya dari mana? Dibebankan ke APBN? Di sejumlah negara memang pengangguran dapat tunjangan, tapi itu bagi negara-negara maju dan jumlah penduduknya tak sebanyak Indonesia.
Agaknya Jokowi sekedar mau menghibur kaum penganggur, karena angka pengangguran belum bisa diturunkan secara signifikan. Tapi bila hal itu direalisasikan, bisa menguras APBN. Taruhlah jumlah penganggur 5 juta, dengan tunjangan misalnya sebulan Rp 2 juta, bisa ketemu angka Rp 10 triliun.
Tapi ternyata, kata Jokowi, kartu Pra-Kerja itu hanya untuk anak muda yang baru tamat SMA atau perguruan tinggi. Mereka akan diberi tunjangan untuk biaya pelatihan kerja dalam tempo 6-12 bulan saja. Dengan pelatihan itu diharapkan lebih mudah mencari kerja. Oo, begitu? Padahal kadung banyak yang GR. – gunarso ts
Sumber: Poskotanews.com