OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 23 Maret 2019

Pemeritah Bakal Teken Proyek OBOR, Rizal Ramli: Hati-hati dengan China

Pemeritah Bakal Teken Proyek OBOR, Rizal Ramli: Hati-hati dengan China


10Berita – Pemerintah dikabarkan bakal memulai proyek skala besar tahap pertama bersama Cina. Proyek yang dinamakan One Belt One Road (OBOR) China rencananya bakal ditandatangani pada April 2019.
Dilansir dari Bisnis.com, dalam Global Maritime Fulcrum Belt And Road Initiatives (GMF–BRI), China disebut sudah menyiapkan rancangan Framework Agreement untuk bekerja sama di Kuala Tanjung, Sumatra Utara (Sumut) sebagai proyek tahap pertama. Lalu, ada beberapa tahap proyek kerja sama lain yang telah disepakati seperti Kawasan Industri Sei Mangkei dan kerja sama strategis pada Bandara Internasional Kualanamu untuk tahap kedua.

Secara umum, berdasarkan pengajuan bisnis, Pemerintah Indonesia menawarkan dua kelompok proyek prioritas. Kelompok pertama mencakup empat koridor wilayah yakni di Sumut, Kaltara, Sulawesi Utara (Sulut), dan Bali. Sementara, kelompok kedua terdiri atas beberapa proyek di Sumatra Selatan (Sumsel), Riau, Jambi, dan Papua.m
Menariknya, proyek Indonesia dengan China sudah diprediksi oleh Ekonom Senior Rizal Ramli sebelumnya. Menurut Rizal, proyek Indonesia dengan China akan memposisikan Indonesia di bawah pengaruh China. Hal ini sangat disayangkan, karena menurutnya, Indonesia bisa saja menempatkan diri sebagai “pemain penyeimbang” di lingkup internasional.
“Kita harus hati-hati dengan strategi loan to own China. Di beberapa negara mereka membantu proyek-proyek yang sudah pasti tidak untung. Setelah itu mereka akan memilikinya,” kata Rizal (16/3) lalu.
OBOR China adalah dalah suatu strategi pembangunan yang diusulkan oleh Presiden China Xi Jinping yang berfokus pada konektivitas dan kerja sama antara negara-negara terutama Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Kebijakan ini meliputi pembangunan rel kereta, jalan dan pelabuhan di seluruh dunia dengan dana pinjaman dari Beijing yang bernilai miliaran dolar di sejumlah negara. [rmol]


Sumber: erEramus