OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 17 Maret 2019

Potensi Titik Balik Jokowi: Bakal Kalah?

Potensi Titik Balik Jokowi: Bakal Kalah?


10Berita- Setiap petahana menghadapi ancaman titik balik. Ketika titik balik itu sudah menggejala, biasanya sulit bagi sang petahana untuk "rebound".

Potensi titik balik itulah yang saat ini dihadapi oleh Presiden Jokowi. Ada setidaknya tiga kemungkinan jalan bagi titik balik Jokowi.

(1) Krisis Otentisitas. Ketika mulai menjabat, sosok Jokowi sebagai "Presiden" adalah sebuah mitos -- tak terukur. Sekarang "Presiden Jokowi" sudah menjadi sesuatu yang historis. Teraba. Terukur. Bisa dinilai.

Orang pun sudah bisa menilai seberapa otentik kah dirinya. Apakah yang dikatakannya adalah yang dilakukannya? Apakah memang ia semerakyat yang dikesankannya?

Jika Jokowi makin kehilangan otentisitasnya, maka daya magnet elektoralnya pun bakal meluntur. Ini bahaya yang saat ini sedang mengancam Jokowi.

(2) Gagal Kebijakan. Ketika "orang-orang" merasa kebijakan Presiden Jokowi tak membikin hidup mereka lebih baik, maka makin sedikit alasan bagi mereka untuk memilih Jokowi kembali.

Yang saya maksud sebagai "orang-orang" ini adalah mereka yang bergelut penuh keringat dengan hidup mereka -- bukan pengamat atau analis yang "pintar" merumuskan keadaan sesuai selera mereka.

Dalam Pilpres 2014 Jokowi bisa menjual "akan", "hendak", atau sekadar "rencana". Sekarang, dalam Pilpres 2019, ia hanya punya opsi jualan: "sudah" dan "sedang". Dulu Jokowi bisa menghadapi pemilih dengan janji, sekarang hanya bisa dengan bukti.

Sepanjang perjalanan menuju 17 April 2019, Jokowi harus mengadapi orang-orang yang menilainya sebagai pembuat kebijakan yang gagal. Semakin besar himpunannya, semakin tegas titik balik Jokowi.

(3) Krisis Representasi. Ketika orang-orang yang paling dirugikan oleh keadaan merasa tak dipihaki, tak dibela, tak diwakili, maka mereka akan menolak Jokowi secara militan. Ironisnya, semilitan itulah mereka dulu mengelu-elukannya. Inilah krisis representasi.

Krisis representasi itu berpotensi melahirkan "protest voters": Pemilih yang marah dan melawan serta mengekspresikannya dalam pilihan mereka pada 17 April 2019.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Tabik,
Eep Saefulloh Fatah

Sumber: KONFRONTASI

Related Posts:

  • Benteng Agra Simbol Kecermelangan Arsitektur Mughal Benteng Agra Simbol Kecermelangan Arsitektur Mughal 10Berita,  JAKARTA -- Benteng Agra yang dindingnya dari ujung Kota Shahjanabad dengan panjang seluruhnya 2,5 kilometer dan tinggi bervariasi antara 16 meter dan 3… Read More
  • 3 Warisan Ilmuwan Muslim untuk Dunia 3 Warisan Ilmuwan Muslim untuk Dunia 10Berita, JAKARTA -- Sebagian awam mengira banyak penemuan modern berasal dari ilmuwan Eropa. Faktanya, hasil penemuan saat ini juga sumbangsih dari ilmuwan Muslim. Saat itu belum dikenal… Read More
  • Menggapai Kekhusyukan Menggapai Kekhusyukan 10Berita, JAKARTA  -- Menjalani shalat sebagai sebuah ibadah fisik tidaklah sulit. Cukup dengan belajar syarat dan rukun shalat, seseorang mampu untuk menjalankan ibadah yang termasuk rukun Is… Read More
  • Dari Pedagang, Islam Tiba di Negeri Cina Dari Pedagang, Islam Tiba di Negeri Cina 10Berita, JAKARTA -- Lebih dari 1.3 miliar warga Cina, sekitar 1,8 persen, atau 23 juta adalah umat Muslim. Populasi Muslim ini terdiri dari 10 kelompok etnis dan bahasa utama termasu… Read More
  • Mengatasi Gangguan di dalam Shalat Mengatasi Gangguan di dalam Shalat 10Berita,  JAKARTA -- Prof Musa bin Fathullah Harun dalam bukunya, Perjalanan Rabbani, engungkapkan, untuk mengatasi gangguan di dalam shalat, para ahli ibadah memejamkan pen… Read More