Timses Prabowo-Sandi Minta Polisi Tindak Hoaks Ibu Lis
Tim BPN Prabowo Sandi mendampingi 'Ibu Lis' Niswatin yang disebut cawapres Sandiaga Uno saat debat, dalam jumpa pers di Sragen, Senin (18/3). (GATRA/Rahma Novita/tss)
10Berita,Sragen– Saat debat calon wakil presiden pada Minggu (17/3), cawapres Sandiaga Uno menyebut nama ‘Ibu Lis’, perempuan pengidap kanker payudara dari Sragen yang kesulitan berobat karena perubahan aturan BPJS Kesehatan.
Setelah itu, ketika debat masih berlangsung, muncul akun Twitter @LiesSugiyarti yang menulis tidak mengenal Sandi dan keberatan dirinya dibahas dalam debat.
”Pa Sandiaga Uno sebaiknya jgn bawa bawa saya dalam debat. Saya di Sragen sdh susah. Jangan buat saya lebih susah. Nanti netizen DM saya, ajak saya kopdar lalu nanti saya harus bikin thread. Plis pa Sandiaga Uno. Saya hormat kpd anda walau terakhir saya dengar anda ga bayar kopi,” cuit akun @LiesSugiyarti yang saat itu memajang foto perempuan berjilbab.
Hingga Senin (18/3) malam, kicauan tersebut dicuit ulang sekitar 1600 kali dan disukai 1100-an akun lain. Akun itu telah diikuti 802 akun lain. Foto profil perempuan telah berganti warna merah dan putih.
Menanggapi hal ini, juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Jawa Tengah Sriyanto Saputro meminta polisi menindak akun tersebut karena menyebar hoaks.
”Akun palsu itu muncul mengatasnamakan Ibu Niswatin dan muncul hanya beberapa menit setelah Bang Sandi bercerita dalam debat,” ucap Sriyanto saat mendampingi Niswatin, sosok asli Ibu Lis, kala jumpa pers di Sragen, Senin (18/3).
Baca Juga: Sandi Sebut Ibu Lis di Debat, Ini Kata Sosok Aslinya
Untuk itu, atas nama BPN Jateng, Sriyanto meminta agar hoaks tersebut ditelusuri. Menurutnya, Sandiaga benar-benar telah bertemu Niswatin alias Ibu Lis.
”Bang Sandi benar-benar kunjungan untuk menampung aspirasi masyarakat. Jadi jangan digunakan untuk menyebar hoaks. Makanya kami berharap negara hadir,” kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng ini.
Apalagi dalam debat, kata Sriyanto, cawapres Ma’ruf Amin mengajak masyarakat untuk memerangi hoaks. Untuk itu kasus akun @LiesSugiyarti harus ditelusuri agar tidak bermunculan hoaks-hoaks lain.
”Apalagi (kicauan akun @LiesSugiyarti di) Twitter itu sudah muncul di media. Pelaku membuat akun fiktif dengan menggunakan foto orang Depok bernama Ega,” ucapnya.
Munculnya akun tersebut membuat BPN Jateng memfasilitas media bertemu dengan Niswatin Naimah (44), seorang guru dari Sragen yang mengadu soal pembayaran BPJS Kesehatan pada Sandi di Pasar Bunder, Sragen, pada 30 Desember 2018.
Sandi disebut keliru menulis namanya sebagai Liswati saat mengunggah kisahnya di Facebook dan keliru memanggilnya sebagai Ibu Lis ketika debat cawapres. ”Saya kaget saat lihat debat. Soalnya pak Sandi masih ingat saya,” ucapnya.
Sumber: Gatra.com
Tim BPN Prabowo Sandi mendampingi 'Ibu Lis' Niswatin yang disebut cawapres Sandiaga Uno saat debat, dalam jumpa pers di Sragen, Senin (18/3). (GATRA/Rahma Novita/tss)
10Berita,Sragen– Saat debat calon wakil presiden pada Minggu (17/3), cawapres Sandiaga Uno menyebut nama ‘Ibu Lis’, perempuan pengidap kanker payudara dari Sragen yang kesulitan berobat karena perubahan aturan BPJS Kesehatan.
Setelah itu, ketika debat masih berlangsung, muncul akun Twitter @LiesSugiyarti yang menulis tidak mengenal Sandi dan keberatan dirinya dibahas dalam debat.
”Pa Sandiaga Uno sebaiknya jgn bawa bawa saya dalam debat. Saya di Sragen sdh susah. Jangan buat saya lebih susah. Nanti netizen DM saya, ajak saya kopdar lalu nanti saya harus bikin thread. Plis pa Sandiaga Uno. Saya hormat kpd anda walau terakhir saya dengar anda ga bayar kopi,” cuit akun @LiesSugiyarti yang saat itu memajang foto perempuan berjilbab.
Hingga Senin (18/3) malam, kicauan tersebut dicuit ulang sekitar 1600 kali dan disukai 1100-an akun lain. Akun itu telah diikuti 802 akun lain. Foto profil perempuan telah berganti warna merah dan putih.
Menanggapi hal ini, juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Jawa Tengah Sriyanto Saputro meminta polisi menindak akun tersebut karena menyebar hoaks.
”Akun palsu itu muncul mengatasnamakan Ibu Niswatin dan muncul hanya beberapa menit setelah Bang Sandi bercerita dalam debat,” ucap Sriyanto saat mendampingi Niswatin, sosok asli Ibu Lis, kala jumpa pers di Sragen, Senin (18/3).
Baca Juga: Sandi Sebut Ibu Lis di Debat, Ini Kata Sosok Aslinya
Untuk itu, atas nama BPN Jateng, Sriyanto meminta agar hoaks tersebut ditelusuri. Menurutnya, Sandiaga benar-benar telah bertemu Niswatin alias Ibu Lis.
”Bang Sandi benar-benar kunjungan untuk menampung aspirasi masyarakat. Jadi jangan digunakan untuk menyebar hoaks. Makanya kami berharap negara hadir,” kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng ini.
Apalagi dalam debat, kata Sriyanto, cawapres Ma’ruf Amin mengajak masyarakat untuk memerangi hoaks. Untuk itu kasus akun @LiesSugiyarti harus ditelusuri agar tidak bermunculan hoaks-hoaks lain.
”Apalagi (kicauan akun @LiesSugiyarti di) Twitter itu sudah muncul di media. Pelaku membuat akun fiktif dengan menggunakan foto orang Depok bernama Ega,” ucapnya.
Munculnya akun tersebut membuat BPN Jateng memfasilitas media bertemu dengan Niswatin Naimah (44), seorang guru dari Sragen yang mengadu soal pembayaran BPJS Kesehatan pada Sandi di Pasar Bunder, Sragen, pada 30 Desember 2018.
Sandi disebut keliru menulis namanya sebagai Liswati saat mengunggah kisahnya di Facebook dan keliru memanggilnya sebagai Ibu Lis ketika debat cawapres. ”Saya kaget saat lihat debat. Soalnya pak Sandi masih ingat saya,” ucapnya.
Sumber: Gatra.com