OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 02 April 2019

Akhir Hidup Peimpin Sombong, Namrud Mati Karena Serangan Nyamuk

Akhir Hidup Peimpin Sombong, Namrud Mati Karena Serangan Nyamuk


10Berita Dalam sejarah pernah ada pemimpin sombong yang dikenal diktator, otoriter, dan zalim. Dialaha Namrud, pemimpin tiran berdarah dingin yang tidak segan-segan menghukum siapa pun yang menolak tunduk terhadap perintahnya. Namrud sosok yang ingin dipuja hingga ia memproklamasikan diri menjadi tuhan yang wajib disembah rakyatnya.

Dalam sebuah riwayat, Allah mengutus seorang malaikat untuk menemui Namrud dan mengajaknya beriman. Sekali, dua kali, ajakan tersebut ditolak. “Memangnya ada tuhan selain aku,” kata Namrud dengan sombongnya. 

Di kali yang ketiga, ajakan malaikat itu pun mendapat respons tak sedap. Akhirnya, malaikat meminta agar Namrud mengumpulkan sejumlah warganya di pelataran istana. 

Pada hari yang telah ditentukan Allah mengirim ribuan nyamuk atau sejenis serangga ganas menyerang mereka yang telah berkumpul di sana. Serangga itu memakan habis mereka dan hanya menyisakan tulang belulang.  Si malaikat masih berdiri tegak, tak tersentuh serangan mematikan serangga-serangga itu. 

Namrud mencoba meloloskan diri dan sembunyi di ruang khususnya. Nyamuk dan serangga-serangga itu mengejar. Di persembunyiannya, ia berusaha mengusir nyamuk itu sekuat tenaga dengan memukul-mukulkan papan ke kepalanya.

Kondisi itu bertahan hingga 400 tahun lamanya. Ia pun meninggal dalam kondisi mengenaskan, bukan karena serangan tombak atau hujaman anak panah, melainkan sang diktator itu tewas akibat serangan binatang kecil nyamuk.

Kisah ini mengisyaratkan tentang kebesaran Tuhan. Allah berkuasa membalas keangkuhan manusia yang sombong dan menumbangkannya dengan perkara sepele, seperti kisah makar Fir'aun yang akhirnya Allah tenggelamkan di laut merah.

sumber : republika