Cak Nun: Indonesia Darurat Butuh Pemimpin yang Paham Kebutuhan Sejarah Bangsa
10Berira, Budayawan Emha Ainun Nadjib menyatakan bahwa kepemimpinan periode 2019-2024 mungkin merupakan peluang "terakhir" bagi Indonesia untuk melakukan transisi, transformasi, dan perubahan-perubahan mendasar.
"Apa perubahan-perubahan mendasar itu? prinsip kenegaraan? formula demokrasi tahap dan kelas Indonesia? Undang-Undang Dasar dan maqamat pasal-pasal hukum? Pilah antara negara dengan pemerintah? budaya birokrasi? mental pejabat?" ungkap budayawan yang akrab disapa Cak Nun saat menggelar silaturahmi dengan wartawan di Semarang, Rabu (3/4/2019).
Menurutnya, bangsa Indonesia sangat mendesak membutuhkan kepemimpinan nasional yang benar-benar memahami kebutuhan sejarah bangsa Indonesia, yang memiliki kapasitas dan kapabilitas, bukan halusinasi yang menipu rakyat.
"Kita butuh pemimpin yang sungguh-sungguh menghuni hati orisinal rakyat, bukan asap-asap halusinasi di depan mata rabun rakyat. Pemimpin yang benar-benar memiliki kelengkapan ilmu, kewibawaan, kebijaksanaan, kekuatan dan awu "Pawang", serta terasa jelas oleh semua orang dialektikanya dengan Tuhan Yang Maha Esa," kata Cak Nun, seperti dilansir Sindonews.
Sudah jelaskan? Cak Nun inginkan perubahan.
Hal ini sudah kerap dilontarkan Cak Nun.