Jelang Hari H Pilpres, Saham Batu Bara Milik Luhut Anjlok 44,56%
10Berita, Nama Luhut Binsar Pandjaitan seolah tak bisa lepas dari sorotan publik. Kerap berseteru dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti soal cantrang (alat tangkap ikan), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman tersebut kini tengah jadi perbincangan karena namanya muncul dalam film dokumenter berjudul Sexy Killers yang berdurasi 1 jam 28 menit 37 detik.
Nama Luhut paling banyak disebut dalam film karya Watchdoc tersebut.
Sexy Killers mengisahkan soal rusaknya wilayah di Indonesia, khususnya Kalimantan akibat pengerukan besar-besaran tambang batu bara, yang salah satunya dioperasikan oleh perusahaan milik Luhut, PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA).
Menariknya, video dokumenter tersebut bebas diakses melalui Youtube, beberapa hari menjelang hari pencoblosan Pemilu 2019.
Seiring makin banyaknya penonton Sexy Killers di Youtube (hingga 16 April 2019 sudah 5,6 juta penonton -red), saham perusahaan batu bara Luhut yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut, langsung merespons negatif.
Berdasarkan data perdagangan BEI, hingga pukul 9.09 waktu JATS, saham PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) milik Luhut anjlok 710 poin atau 44,65 persen ke posisi Rp 880. Saat ini, saham TOBA terhenti di level Rp 1.590.
Dalam 5 hari terakhir, saham TOBA terpantau terus mengalami penurunan.
Rabu, 10 April 2019, saham TOBA terpantau berada di posisi Rp 1.600. Hari berikutnya, saham TOBA turun lagi ke posisi Rp 1.570. Jumat, 12 April 2019, saham TOBA merosot ke posisi Rp 1.525.
Sumber: Kumparan