Jokowi Sedang Menyindir Dirinya Sendiri'
Joko Widodo
10Berita - Badan Pemenanan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno mengkritik perkataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo. Pada kampanye di Karawang, Jokowi menyindir Prabowo yang dinilai marah-marah saat kampanye. Menurutnya itu tidak pantas dilakukan.
Mendengar hal itu juru debat BPN Suhud Alynuddin memberikan respons terkait pernyataan Jokowi. Menurutnya mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sedang menyindir dirinya sendiri. Dirinya mengambil contoh saat Jokowi berkampanye di Yogyakarta.
“Kami kira Jokowi sedang menyindir dirinya sendiri. Saat kampanye di Yogya kan dia secara emosional berteriak akan melawan pihak-pihak yang selama 4,5 tahun sudah memfitnah dirinya,” ujar Suhud seperti dilansir dari Detik.
Menurut Suhud kampanye dengan emosional sebenarnya tidak apa-apa, asalkan “menyangkut kepentingan bangsa dan negara.” Dirinya pun merujuk pada Prabowo yang meluapkan kemarahan karena prhiatin dengan kondisi bangsa dan negara yang “dilecehkan”.
“Begitu juga soal fitnah, Pak Prabowo sudah memberi contoh bagaimana menghadapi fitnah yang berpuluh tahun menyerang dirinya,” kata Suhud merujuk pada keterlibatan Prabowo pada kasus pelanggaran HAM 1998.
Sumber: Winnetnews.com
Joko Widodo
10Berita - Badan Pemenanan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno mengkritik perkataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo. Pada kampanye di Karawang, Jokowi menyindir Prabowo yang dinilai marah-marah saat kampanye. Menurutnya itu tidak pantas dilakukan.
Mendengar hal itu juru debat BPN Suhud Alynuddin memberikan respons terkait pernyataan Jokowi. Menurutnya mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sedang menyindir dirinya sendiri. Dirinya mengambil contoh saat Jokowi berkampanye di Yogyakarta.
“Kami kira Jokowi sedang menyindir dirinya sendiri. Saat kampanye di Yogya kan dia secara emosional berteriak akan melawan pihak-pihak yang selama 4,5 tahun sudah memfitnah dirinya,” ujar Suhud seperti dilansir dari Detik.
Menurut Suhud kampanye dengan emosional sebenarnya tidak apa-apa, asalkan “menyangkut kepentingan bangsa dan negara.” Dirinya pun merujuk pada Prabowo yang meluapkan kemarahan karena prhiatin dengan kondisi bangsa dan negara yang “dilecehkan”.
“Begitu juga soal fitnah, Pak Prabowo sudah memberi contoh bagaimana menghadapi fitnah yang berpuluh tahun menyerang dirinya,” kata Suhud merujuk pada keterlibatan Prabowo pada kasus pelanggaran HAM 1998.
Sumber: Winnetnews.com