Wis Wayahe 2
Kata “Wis Wayahe” muncul sesaat setelah Mbah Moen mendoakan agar Allah menjadikan Prabowo presiden. Kata “Wis Wayahe” seperti senjata untuk mengaminkan doa Sang Kiyai.
“Wis Wayahe”, artinya sudah waktunya Prabowo jadi presiden. Jika benar takdir ini yang akan terjadi, maka tidak saja akan semakin menguatkan kharisma Mbah Moen, tapi juga “misteri doa” para santri.
Gelombang “Wis Wayahe” diyakini oleh banyak pengamat sudah menunjukkan tanda-tanda. Pertama, mengalirnya massa yang hadir di kampanye Prabowo-Sandi. Jumlahnya cukup besar. Mereka bukan hanya kerumunan sebagaimana potret surveinya Denny JA, tapi boleh jadi adalah para pemilih yang hijrah. Terbukti, dalam sejumlah survei, elektabilitas Prabowo-Sandi terus naik. Sebaliknya, elektabilitas Jokowi-Ma”ruf turun. Ini bukti adanya migrasi suara. Swing voters beralih dukungan dan undecided voters sudah mulai menentukan pilihan.
Kedua, adanya gelombang dukungan dari sejumlah tokoh berpengaruh. Hampir dari semua kalangan. Kelompok maupun personal. Mulai dari pengusaha, militer dan bahkan ulama.
Sumber: Eramuslim