OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 03 Mei 2019

Soal Ijtima Ulama III, Sandiaga: Masukan Ulama Perlu Diperhatikan

Soal Ijtima Ulama III, Sandiaga: Masukan Ulama Perlu Diperhatikan

10Berira, JAKARTA–Cawapres 02 Sandiaga Uno mengaku tak punya kompetensi untuk menanggapi hasil Ijtima Ulama III yang menghasilkan lima rekomendasi. Salah satunya mendesak Bawaslu untuk mendiskualifikasi paslon Jokowi-Ma’ruf yang diduga telah melakukan kecurangan dalam pemilu.
“Saya enggak punya kompetensi untuk (mengomentari hasil ulama) ini. Ini lebih baik diarahkan ke ahli-ahli hukum. Sekali lagi saya tidak hadir di Ijtima Ulama,” kata Sandi di Kawasan GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

Meski begitu, Sandi menganggap masukan dari sejumlah ulama perlu diperhatikan dengan baik. Ia berharap agar masukan dapat dipertimbangkan dalam mengambil sebuah keputusan.
“Tapi masukan ulama itu perlu kita perhatikan, karena ulama ini nabi. Jadi ini yang menjadi apa yang saya lakukan selalu mendengarkan nasihat dari ulama. Tentunya menyikapinya para elite, para pengambil keputusan dan kebijakan harus mempertimbangkan semua termasuk pertimbangan masukan dari para ulama,” ucap dia.
Sandi juga menuturkan sebaiknya penyelenggara pemilu dan masyarakat juga menyikapi masukan itu sehingga menghasilkan pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil.
“Mari kita semua para penyelenggara pemilu, para penegak hukum itu adalah masukan dari para ulama, disikapi seperti apa agar kita insyaallah, kita ingin hasil pemilu ini diterima masyarakat sebagai pemilu yang jujur dan adil,” kata Sandi.

Saat ini, kata Sandi, baik pihaknya maupun kubu Jokowi- menemukan sejumlah kecurangan yang perlu diperhatikan. Apalagi, negara telah mengeluarkan biaya cukup besar untuk melaksanakan pemilu.
“Ini bukan hanya pihak 02 yang menyatakan, tapi pihak 01 juga menyatakan ada belasan ribu kecurangan. Berarti ada kecurangan dalam sistem pemilu kita dan ini yang sangat memprihatinkan kita. Puluhan triliun sudah kita gelontorkan untuk pemilu kita, masih banyak ,” tutupnya. []
SUMBER: KUMPARAN