Terima Laporan Penyebab Meninggalnya KPPS Karena Diracun, Fahri Hamzah: Lalu Ada Uang Tutup Mulut
"Jangan dibiarkan ini jadi apa namanya spekulasi"
Fahri Hamzah.dpr.go.id
10Berita, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menerima audiensi sejumlah dokter dan tim medis yang tergabung dalam Advokat Senopati 08 yang menyerahkan pengaduan tentang pelaksanaan Pemilu 2019, khususnya terkait tragdei yang menimpa para anggota KPPS.
Fahri Hamzah menjelaskan kalau tujuan delegasi itu mau melaporkan beberapa temuannya, terkait dengan peristiwa yang menimpa para petugas KPPS dimana hingga hari ini 540 orang meninggal dunia dan ribuan orang masuk rumah sakit.
"Dan saya tadi tertarik karena dokter-dokter dari berbagai keahlian yang tadi hadir mengungkap soal penyebab kematian yang dialami para pertugas KPPS itu, dan saya kira sebaiknya pemerintah terbuka dengan apa yang terjadi," ujar Fahri Hamzah saat menerima kunjungan Advokat Senopati 08 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/5).
Anggota DPR dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengatakan banyaknya korban tersebut harus dibuka masalahnya, dan dilakukan investigasi terhadap korban satu persatu.
Apalagi, dari beberapa investigasi yang dilakukan oleh Advokasi Senopati 08 cukup mengagetkan, karena modus dari meninggalnya itu juga sebagiannya ada kemungkinan diracun.
"Bukannya lantas KPU membuat generalisasi, lalu ada uang tutup mulut. Itu nggak boleh begitu ya. Jangan dibiarkan ini jadi apa namanya spekulasi. Sebaiknya terbuka, jangan ditutup-tutupi lah masa ada nyawa begitu banyak hilang terus kita diam saja, kita ini jangan di bego begoin kayak begitu dong. Pasti ada sesuatu yang karena itu perlu dicek secara medis tinggal kita bisa melihat gambar besar seperti apa kita terima," kata Fahri.
Dalam hal ini, Fahri menyarankan kepada delegasi Advokasi Senopati 08 agar paling tidak melakukan investigasi di keluarga korban dengan cara mewawancarainya soal bagaimana orang ini bisa meninggal, sehingga dari situ bisa menjadi bahan bagi DPR khususnya untuk menemukan ini ada modus apa pada kematian tersebut.
"Nanti saya mengusulkan, karena mulai hari Rabu nanti masa sidang pertama dimulai, komisi 2 sebaiknya membentuk tim investigasi, khususnya kepada yang meninggal dalam Pemilu lalu, bukan soal kecurangan dan lain-lainnya," pungkasnya.
Sumber: Jitunews
"Jangan dibiarkan ini jadi apa namanya spekulasi"
Fahri Hamzah.dpr.go.id
10Berita, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menerima audiensi sejumlah dokter dan tim medis yang tergabung dalam Advokat Senopati 08 yang menyerahkan pengaduan tentang pelaksanaan Pemilu 2019, khususnya terkait tragdei yang menimpa para anggota KPPS.
Fahri Hamzah menjelaskan kalau tujuan delegasi itu mau melaporkan beberapa temuannya, terkait dengan peristiwa yang menimpa para petugas KPPS dimana hingga hari ini 540 orang meninggal dunia dan ribuan orang masuk rumah sakit.
"Dan saya tadi tertarik karena dokter-dokter dari berbagai keahlian yang tadi hadir mengungkap soal penyebab kematian yang dialami para pertugas KPPS itu, dan saya kira sebaiknya pemerintah terbuka dengan apa yang terjadi," ujar Fahri Hamzah saat menerima kunjungan Advokat Senopati 08 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/5).
Anggota DPR dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengatakan banyaknya korban tersebut harus dibuka masalahnya, dan dilakukan investigasi terhadap korban satu persatu.
Apalagi, dari beberapa investigasi yang dilakukan oleh Advokasi Senopati 08 cukup mengagetkan, karena modus dari meninggalnya itu juga sebagiannya ada kemungkinan diracun.
"Bukannya lantas KPU membuat generalisasi, lalu ada uang tutup mulut. Itu nggak boleh begitu ya. Jangan dibiarkan ini jadi apa namanya spekulasi. Sebaiknya terbuka, jangan ditutup-tutupi lah masa ada nyawa begitu banyak hilang terus kita diam saja, kita ini jangan di bego begoin kayak begitu dong. Pasti ada sesuatu yang karena itu perlu dicek secara medis tinggal kita bisa melihat gambar besar seperti apa kita terima," kata Fahri.
Dalam hal ini, Fahri menyarankan kepada delegasi Advokasi Senopati 08 agar paling tidak melakukan investigasi di keluarga korban dengan cara mewawancarainya soal bagaimana orang ini bisa meninggal, sehingga dari situ bisa menjadi bahan bagi DPR khususnya untuk menemukan ini ada modus apa pada kematian tersebut.
"Nanti saya mengusulkan, karena mulai hari Rabu nanti masa sidang pertama dimulai, komisi 2 sebaiknya membentuk tim investigasi, khususnya kepada yang meninggal dalam Pemilu lalu, bukan soal kecurangan dan lain-lainnya," pungkasnya.
Sumber: Jitunews