OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 03 Juni 2019

Aladdin, Cina, dan Orientalisme

Aladdin, Cina, dan Orientalisme

10Berita – Menyusul ditayangkannya pembuatan ulang film animasi keluaran Disney pada 1992 lalu, “Aladdin”, lagu tema tersebut menggema lagi di bioskop-bioskop seantero dunia termasuk Indonesia. Ia mulai dinyanyikan remaja-remaja dan anak-anak yang menyaksikan kisah klasik tersebut.
Seperti film animasinya, yang terkini juga tak lepas dari stereotip orientalis tentang masa lalu Arab dan Islam. Padang pasir, bangsawan-bangsawan, dan makhluk-makhluk khayali. Dalam ranah hiburan, ia barangkali wajar saja, tapi menengok sejarah, ada implikasi lain di sini.
Begini, para penulis di Disney membayangkan Agrabah sebagai locus delicti cerita tersebut. Ia kota yang dibayangkan seperti Baghdad pada masa keemasannya. Persoalannya, dalam kisah asli Aladdin yang diterjemahkan pada abad ke-18, bukan demikian kasusnya.

Kisah Aladdin sedianya tak masuk dalam versi asli “Kisah 1001 Malam”. Ia ditambahkan oleh penerjemah Prancis Antoine Galland pada terjemahan yang terbit pada 1721. Kisah itu, diklaim Galland, ia dengar dari seorang pendongeng asal Aleppo bernama Hanna Dyab.
Aleppo sendirinya adalah sebuah kosmopolitan sebelum kolonialisme memporak porandakan Timur Tengah. Sejarawan Eugene Rogans dalam bukunya “The Arabs: A History” (2015), mengenang bahwa Aleppo yang sekarang hancur lebur oleh perang itu adalah perlintasan segala bangsa. Sedemikian terkenal sampai-sampai sastrawan Inggris abad ke-17, Shakespeare, menyertakan kota itu dalam dua karyanya, Othello dan Macbeth.


Sumber: Eramuslim

Related Posts:

  • Jejak Pelaut Bugis dan Islamnya Warga AboriginJejak Pelaut Bugis dan Islamnya Warga Aborigin penelitian telah memperlihatkan hubungan orang-orang Makassar dengan Australia. 10Berita, JAKARTA -- Sebelum penunggang unta datang ke Australia, sekitar tahun 1650, sebenarnya … Read More
  • Hoax DInilai Sudah Ada Sejak Zaman Nabi SAW Hoax DInilai Sudah Ada Sejak Zaman Nabi SAW 10Berita, JAKARTA , Mantan Ketum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), BM Karman menegaskan berita bohong atau hoax sangat berbahaya. Bahkan,  di Eropa hoax dapat menghancurk… Read More
  • Melacak Jejak Islam di Negeri KoboiMelacak Jejak Islam di Negeri Koboi Sejumlah sejarawan punya catatan lain soal ini. 10Berita , JAKARTA -- Dalam seratus tahun terakhir, populasi Muslim di Amerika Serikat telah meningkat. Sebagain besar pertumbuhan ini didor… Read More
  • Jakarta Hadapi Ancaman ‘Day Zero’, Apa Itu?Jakarta Hadapi Ancaman ‘Day Zero’, Apa Itu? 10Berita – Peneliti Puslit Penelitian Geoteknologi LIPI Rachmat Fajar Lubis menyebut ‘day zero’ di Jakarta masih bisa dihindari dengan memaksimalkan dan mengombinasikan teknologi m… Read More
  • Manhajus Salikin: Sebab Boleh TayamumManhajus Salikin: Sebab Boleh Tayamum Kitab Ath-Thaharah (Bersuci), Bab Tayamum Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata: Tayamum itu pengganti (badal) dari bersuci dengan air jika a… Read More