Golkar Tak Setuju Demokrat Dapat Jatah Menteri: Yang Berkeringat Partai Lama, Yang Baru Harus Tahu Diri
Foto: Tempo
10Berita - Partai Golkar mengaku bahwa pihaknya menerima partai manapun jika ingin bergabung dengan Koalisi Jokowi. Golkar pun akan menerima jika Partai Demokrat ingin bergabung. Dengan bertambahnya partai baru dalam koalisi, Golkar menilai maka potensi kegaduhan menjadi lebih kecil.
"Kalau dari Golkar kita melihat yang lebih besar. Kalau koalisinya semakin besar artinya kegaduhan di dalam pembangunan akan semakin sedikit," kata Politisi Golkar Melchias Markus Mekeng di Jakarta, Kamis (6/6/2019).
Mekeng menambahkan bahwa bagaimanpun sikap Golkar akan tetap melakukan kritik kepada kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat, dirinya berharap bahwa setiap kritikan yang dialamatkan pada pemerintah akan semakin bernilai jika didukung lebih banyak partai.
"Artinya kita tetap mengkritisi kebijakan yang kalau kurang berpihak pada rakyat tetap kita kritisi. Kalau banyak yang dukung kan lebih bagus," sambungnya.
Namun begitu Mekeng tidak setuju jika partai yang baru bergabung dengan koalisi langsung mendapatkan jatah menteri seperti santer yang diisukan sejak beberapa waktu lalu. Menurut Mekeng bahwa jatah menteri lebih baik diberikan kepada partai yang sudah lebih dahulu bergabung.
Pasalnya, partai lama sudah bekerja lebih lama dalam koalisi, sedangkan partai baru mestinya tahu diri.
"Karena kan yang kerja keras, berkeringat kan yang koalisi dari awal. Jadi harus saling tahu dirilah. Yang datang baru harus tahu diri. Yang lama juga tahu diri supaya pembangunan berjalan dengan baik," terangnya.
Sumber: Sumber News