OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 14 Juni 2019

Kisah Lucu Seputar Revolusi: “You Muslim, I Muslim: Teretet No!”

Kisah Lucu Seputar Revolusi: “You Muslim, I Muslim: Teretet No!”

10Berita -CERITA zaman perang di Indonesia (1945-1949) tidak selalu berkisar pada kisah-kisah sedih dan menyeramkan. Selalu ada cerita-cerita konyol, naif dan lucu di baliknya.  Seperti dialami oleh Raden Makmur saat melibatkan diri sebagai pelaku revolusi di wilayah Sukabumi dan Cianjur.
Suatu hari Makmur yang saat itu berusia 16 tahun ditugaskan oleh komandannya di BBRI (Barisan Banteng Repoeblik Indonesia) memeriksa setiap penumpang yang baru saja turun dari kereta api di Stasiun Salajambe, Cianjur.  Kala itu proklamasi baru saja berkumandang. Semangat kemerdekaan tengah membuncah dan mengucapkan kata “merdeka” sambil mengepalkan tinju kanan merupakan kewajiban setiap orang: tak peduli tua atau muda.


Di pintu peron, Makmur bersama beberapa kawannya (dengan bambu runcing di tangan) berjaga. Setiap ada penumpang yang tidak berteriak “merdeka” maka mereka akan segera menegurnya secara keras. Bahkan memukulnya jika itu seorang lelaki sepantaran mereka. Seorang remaja kampung yang buta huruf ketahuan tidak mengucapkan kata “merdeka” begitu turun dari kereta api. Tanpa banyak bicara, dia kemudian digelandang dan ditampar keras oleh Makmur.
“Kang salah saya apa?!” protes sang remaja kampung dalam bahasa Sunda.
“Kamu tidak mengucapkan “merdeka”, tahu!” teriak Makmur sambil memelototkan matanya.
“Merdeka itu apa?” tanya sang remaja lagi


Sumber: