OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 17 Juni 2019

Kongres V PDIP Bakal Digelar, Megawati Tak Akan Mundur dari Ketum

Kongres V PDIP Bakal Digelar, Megawati Tak Akan Mundur dari Ketum






10Beita - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal menggelar Kongres V PDIP pada bulan Agustus mendatang. Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Hukum, Trimedya Panjaitan menegaskan dalam kongres tersebut sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tak akan mengundurkan diri dari jabatannya.

Trimedya menyebut hingga sekarang para kader dari partai berlambang banteng itu, baik dari level atas hingga bawah masih menginginkan Megawati untuk tetap mengisi posisi pimpinan partai.

"Enggak ada (isu mundur), kita membutuhkan (Megawati) dan dari (kader) atas sampai bawah. Dan kita juga melihat ibu masih firm benar memimpin PDIP dan terbukti kemarin 2019 kita masih bisa menang," ungkap Trimedya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2019).

Dia memandang soal regenerasi terkait kepemimpinan di PDI Perjuangan tak hanya sekedar mengganti posisi Ketum. Melankan struktur-struktur di bawahnya juga bisa dilakukan regenerasi.

“Regenerasi kan tidak harus di pucuk pimpinan, bisa aja regenerasi di bawahnya, sekjen dan ketua-ketua, wasekjen dl. Itu kan bagian dari regrnerasi,” jelas Trimedya.

“Tapi kita bisa menangkap apa yang diinginkan ibu tentu gerak partai harus lebih gesit lagi di periode yang akan datang ini. Kenapa? Tantangan yang paling utama kan seperti yang disampaikan oleh ibu ketum adalah pemilu 2024, pemilu 2019 ini adalah antara aja, tantang yang paling real itu nanti 2024,” tambahnya.

Mengenai ihwal percepatan Kongres PDIP V sendiri, dia memandang itu merupakan hak prerogatif yang dimiliki Megawati Soekarnoputri.

Kemudian, lanjut dia, Kongres V sengaja dipercepat agar PDIP mampu mengawal kinerja pemerintahan presiden Joko Widodo di periode 2019-2024 mampu berjalan efektif.

"Pemerintahan sudah berjalan 1 tahun baru PDIP kongres, dan kelihatan 1 periode pemerintahan pak Jokowi itu, itu dianggap kurang efektif. Akan lebih efektif lg kalau seandainya sudah terbentuk dulu DPP nya baru pemerintahan bekerja," kata Trimedya.

sumber: okezone