OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 20 Juli 2019

Anies Bandingkan Bambu Getah Getih dan 'Banner' Asian Games

Anies Bandingkan Bambu Getah Getih dan 'Banner' Asian Games

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membandingkan karya seni instalasi bambu Getah Getih dengan banner yang dipasang saat Asian Games berlangsung.
Pembongkaran instalasi bambu getah getih. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
10Berita,Gubernur  DKI Jakarta Anies Baswedan membandingkan karya seni instalasi bambu Getah Getih dengan banneryang dipasang saat Asian Games berlangsung.

Menurut Anies, karya seni yang ia pajang itu jauh lebih berguna membangkitkan perekonomian rakyat ketimbang banner yang dipakai saat Asian Games berlangsung.

"Anda cek saja. Banner-banner Asian games itu harganya berapa. Itu dipakainya berapa lama, banner-banner itu begitu Asian Games selesai ya sudah (tidak terpakai lagi)," kata Anies di Menara MNC Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (19/7) malam.
Menurut Anies, penggunaan anggaran proyek Asian Games lainnya belum tentu dirasakan oleh masyarakat langsung. Ia menilai setiap anggaran proyek yang dipesan di pabrik hanya dinikmati oleh kelompok tertentu saja.

Tidak seperti Getah Getih yang memang dinikmati oleh Petani Bambu lokal.

"Kalau kita menggunakan barang pabrikan, maka anggaran pemerintah diterima nya di pabrik. Orang konglomerat lah itu yang punya tapi kalau bambu dapat dirasakan oleh mereka," ujar dia.

Karena itu, menurut Anies, sebagai pemerintah daerah harus arif dalam mengelola anggaran. Pengelolaan anggaran yang benar akan berdampak pada bergeraknya ekonomi rakyat termasuk seperti petani bambu di daerah.
"Dengan kegiatan seperti ini seperti petani bambu pengrajin bambu, seniman bambu akan tumbuh yang lain juga begitu," ujar Anies.

"Jadi fungsi pemerintah itu adalah salah satunya menggerakkan perekonomian. Nah ini adalah salah satu cara kita menggerakkan perekonomian," tutup dia.

Sebelumnya, Dinas Kehutanan DKI Jakarta membongkar karya seni instalasi bambu yang berada di Bundaran HI. Anies saat itu membangun getah getih sebagai bentuk persiapan menyambut Asian Games.

Pembangunan ini menuai banyak kritik karena dianggap mubazir karena senilai Rp550 juta dan bertahan hanya 11 bulan. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono meminta Anies agar lebih bijak dalam menggunakan anggaran.

"Kita tidak masalah karya seninya. Tapi kalau bisa nanti lebih dipilah pilih lagi mana yang cocok," kata Gembong.
Sumber: