OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 18 Juli 2019

Asyari Usman: Gegara Salah Ketik ‘Posisi’, Prabowo Tak Jadi Oposisi

Asyari Usman: Gegara Salah Ketik ‘Posisi’, Prabowo Tak Jadi Oposisi



10Berita - Mengapa Prabowo Subianto akhirnya memutuskan mau menerima ajakan rekonsiliasi bahkan, mungkin, ajakan berkoalisi dari Jokowi? Kenapa proses menuju ke situ berlangsung relatif cepat?

 Tidak banyak yang tahu. Semua orang tutup mulut. Hanya ada bocoran sana-sini yang diungkap sedikit demi sedikit oleh para penulis.

 Menurut perkiraan saya, penyebab Prabowo mengiyakan rekonsiliasi itu terkait cerita tentang kekeliruan kecil yang berdampak sangat besar. Yaitu, kekeliruan salah ketik.

 Yang terjadi memang cukup lucu. Dan ini cuma cerita jenaka saja.

 Suatu hari, kubu 02 berkirim surat balasan kepada kubu 01. Kubu 02 bermaksud mengatakan bahwa “kami mau oposisi”. Maksudnya, tidak ingin yang lain-lain.

 Tapi, orang yang mengetik surat balasan itu rupanya melakukan kekeliruan. Dia salah mengetik kata “oposisi”. Yang terketik kata “posisi”. Huruf “O” di awal kata “oposisi” tidak terketik.

 Surat pun dikirim langsung ke Jokowi. Dia senang luar biasa karena kubu 02 mau “posisi”.

Akhirnya, Jokowi mengutus pembantu seniornya utk menjumpai Prabowo sambil membawa surat yang salah ketik itu. Si utusan menunjukkan surat itu ke Prabowo. Beliau ini kaget luar biasa. Kok bisa tertulis “mau posisi” padahal seharusnya “mau oposisi”.

Singkat cerita, Prabowo tak bisa mengelak lagi ajakan untuk bertemu di Stasiun Lebak Bulus berdasarkan isi surat yang salah ketik tsb. Prabowo terpaksa menyesuaikan diri dengan suasana gembira Jokowi. Mau tak mau harus tampil sesuai dengan salah ketik “mau posisi”.

Itulah sebabnya, konon menurut imajinasi Kamprets, Prabowo lebih dulu keluar dari acara makan siang di Senayan. Meninggalkan Jokowi dalam keadaan disepelekan.

 Semoga intermezo ini tidak mencederai perasaan siapa-siapa. Mohon maaf jika ada yang merasa terganggu.

 Kepada Prabowo, maaf sekali atas tulisan ini. Tapi, siapa tahu candaan salah ketik “mau oposisi” yang tertulis “mau posisi” ini bisa panjenengan jadikan alasan kepada rakyat Ente tentang pertemuan Lebak Bulus.

 Penulis: Asyari Usman

Sumber: portal Islam

Related Posts:

  • Fenomena Riset Intoleran: Memata-matai dan Memvonis Umat Islam Fenomena Riset Intoleran: Memata-matai dan Memvonis Umat Islam Oleh: Beggy Rizkiansyah, kolumnis Kiblatnet, anggota Jurnalis Islam Bersatu 10Berita – Kala itu, di seluruh Hindia Belanda, tangan-tangan kolonialisme sudah… Read More
  • Dr. Tony Rosyid: Apa Dosamu Anies? Dr. Tony Rosyid: Apa Dosamu Anies? 10Berita   hingga hari ini. Kamera TV diawasi agar wajah Anies tak muncul. Demonstrasi dikirim setiap hari di Balaikota. Media menghindar saat Anies menerima tiga katagori peng… Read More
  • Jokowi: Presiden Kita yang Menghadapi Masalah Luar-Dalam Jokowi: Presiden Kita yang Menghadapi Masalah Luar-Dalam 10Berita  – Jangan dulu tersulut oleh judul tulisan ini. Yang saya maksud “Menghadapi Masalah Luar-Dalam” itu adalah bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tida… Read More
  • Ma'ruf Amin Ditekan, Suara NU Goyang Ma'ruf Amin Ditekan, Suara NU Goyang 10Berita   Suara NU pecah. Itu dari dulu. Sebab, NU bukan parpol, tapi ormas. Konsentrasi NU bukan di politik, kendati tak abai terhadap dinamika perkembangan politik.… Read More
  • Antara Bendera Demokrat dan Bendera Tauhid Antara Bendera Demokrat dan Bendera Tauhid 10Berita – Peristiwa perusakan Baliho selamat datang SBY, bendera hingga spanduk Partai Demokrat (PD) di Pekanbaru, Riau, patut disayangkan. Apalagi, Bendera dan baliho… Read More