OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 28 Juli 2019

Potret Penghormatan Terhadap Perempuan di Arab Saudi : “Mereka Begitu Dimuliakan”

Potret Penghormatan Terhadap Perempuan di Arab Saudi : “Mereka Begitu Dimuliakan”

Makhluk Mulia itu Bernama Wanita
Saat antri di sebuah bank, saya duduk di salah satu kursi berjejer, letaknya di pinggir tembok. Sekitar 5 menit kemudian datang serombongan ibu-ibu. Keliatannya sih orang Filipina.
Saya yang duduk lebih awal, agak risih juga. Ini ada orang tetiba duduk tepat di sebelah.
Dugaanku benar saja. Satpam langsung datang menghampiri. “Apa ini, kenapa laki-laki dan perempuan duduk sebelahan?,” tanya dia.
Sebenarnya, sejak awal ibu-ibu tadi datang, saya ingin beranjak pergi. Pas jelang berdiri, satpam keburu datang.
Pernah saya bilang ke kawan, “Saudi ini, ibarat penjara bagi orang-orang yang gemar melakukan maksiat.”
Saya katakan demikian, karena akses untuk berbuat maksiat sangat terbatas dan dibatasi. Mau beli Narkoba susah, miras susah, pacaran susah, dugem susah.
Hanya baru-baru ini, kran itu mulai dibuka. Ada bioskop dan konser, tapi aksesnya tidak terlalu bebas. Ngobrol dengan lawan jenis terang-terangan masih dianggap aib.
Gak ada laki-laki menggoda perempuan di jalan. Apalagi say hai, siul-siul, itu aib banget. Mungkin kalau sembunyi-sembunyi ada ya. Tapi yang terang-terangan, saya belum menemukan.
Pada saat tugas melayani jamaah haji tahun ini. Di hotel tempat saya jaga, ada 2 pemuda Saudi yang kerja pada hotel tersebut. Seperti syabab Saudi keumuman, gayanya sedikit urakan. Tapi sangat segan untuk ngobrol dengan lawan jenis.
Ada 2 petugas perempuan yang jaga resepsionis hotel. Duduknya tak jauh dari 2 pemuda tersebut. Meskipun dekat, tak ada sepatah katapun kalimat yang diucapkan 2 pemuda tadi kepada 2 perempuan itu. Hatta sekedar nanya basa-basi, gak ada, apalagi menggoda. Kalla tsumma kalla.
Saya pun tak berani bilang kepada 2 pemuda tadi, “itu ada harim, silahkan diajak kenalan”.. Bisa-bisa saya kena marah. Ini negara orang, gawat, bisa kena pasal, urusan sama polisi repot dah. Meski saya tahu, mereka kadang saling melirik. Ehm.
Di Saudi, perempuan sangat dihormati. Mereka adalah makhluk yang sangat dijunjung tinggi. Jika ada operasi Polantas, kedapatan pengendara mobil di dalam ada istri atau anak-anak, niscaya polisi akan bilang, “Yala ruh..”.. Silahkan pergi.
Memfoto perempuan yang bukan mahram, seandainya dia tidak terima, maka bisa kena pasal, jika dilaporkan ke polisi.
Pernah suatu ketika. Saat itu tahun 2015, pertama kali saya menginjakkan kaki di Arab Saudi. Di depan Haram, usai bubaran sholat Isya, saya ambil hape, nyalakan kamera beberapa menit.
Saat sedang asyik shoot gambar, tiba-tiba ada polisi (askar) yang datang, memberi nasihat. “Ya akhi, video yang kamu rekam itu, ada gambar wanita yang bukan mahram. Sebaiknya matikan videonya.”
Saya minta maaf padanya. Dan saya hapus video tersebut. Setelah kejadian itu, saya lebih berhati-hati lagi.
Terakhir. Masih tentang perempuan. Jika ada ibu-ibu lewat menyeberang jalan. Maka dari kejauhan, mobil akan mendadak pelan dan berhenti, mempersilahkannya untuk lewat. Tapi jika yang menyeberang laki-laki, para pengendara mobil susah untuk menghentikan lajunya. Bahkan kadang memencet klakson dengan kencang.

Oleh : Ustadz Budi Marta Saudin
Sumber: Moslem Today